Laos Terancam Kelaparan  

Reporter

Editor

Kamis, 24 Maret 2011 05:12 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein
TEMPO Interaktif, Hanoi - Badan Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) dan United Nations World Food Programme kemarin mengumumkan lebih dari 100 ribu rakyat Laos terancam kelaparan. Negara itu membutuhkan bantuan pangan segera.

Cadangan pangan Laos tidak dapat untuk bertahan hingga musim panen tiba sekitar Oktober atau November mendatang. "Kami sekarang meningkatkan pencarian bantuan guna mendukung pendistribusian beras segera pada Juni atau Juli untuk mengisi kekurangan sebelum panen tiba pada November," kata juru bicara World Food Programme, Cornelia Patz, kemarin.

Tidak menentunya cuaca tahun lalu, musim panas yang panjang, musim hujan yang terlambat datang, dan banjir menjadi faktor yang mengganggu panen padi di negara komunis di kawasan Asia Tenggara tersebut. Berturut-turut pada 2009 dan 2010, badai Ketsana menerjang Laos sehingga menimbulkan banjir bandang.

Situasi terparah dialami penduduk yang tinggal di kawasan tengah dan selatan Laos. Dari sekitar 6,9 juta penduduk Laos, dua pertiganya tinggal di pedesaan.

Menurut World Food Programme, hanya sepertiga dari kawasan pedesaan yang persediaan pangannya mencukupi sepanjang tahun ini. Namun secara proporsional semua penduduk di kawasan pedesaan mengalami kekurangan pangan yang kronis dalam jangka pendek.

Mencegah kekurangan pangan, penduduk di sejumlah desa mencadangkan beras hasil panen tahun lalu. Ada juga yang terpaksa membeli beras dengan harga yang sangat mahal dibanding harga beras tahun lalu.

FAO dan World Food Programme menjelaskan, keluarga-keluarga yang rentan akan bahaya kelaparan ditemukan di kawasan yang terkena terjangan topan Ketsana dan belum sepenuhnya pulih.

Badai Ketsana pada Oktober 2009 menimbulkan banjir terparah dalam sejarah Laos. Sedikitnya 11 orang tewas dan menimbulkan kerusakan. Kerugian ditaksir mencapai US$ 100 juta. Pemerintah Laos memutuskan meminta bantuan kepada masyarakat internasional.

STRAITS TIMES | AP | WWW.WFP.ORG | MARIA RITA




Berita terkait

Di Restoran Ini Bisa Cicip Daging Harimau dan Cakar Beruang

20 Maret 2015

Di Restoran Ini Bisa Cicip Daging Harimau dan Cakar Beruang

Kelompok pemerhati lingkungan meminta Laos bentuk tim atasi perdagangan ilegal hewan.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat, Menteri Pertahanan Laos Tewas  

17 Mei 2014

Kecelakaan Pesawat, Menteri Pertahanan Laos Tewas  

Belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat militer itu.

Baca Selengkapnya

Pesawat Laos Jatuh, 44 Penumpang dan Awak Tewas

16 Oktober 2013

Pesawat Laos Jatuh, 44 Penumpang dan Awak Tewas

Sejumlah warga asing menjadi korban, di antaranya Thailand, Australia, Korea, Prancis, Amerika Serikat, Cina, Taiwan, Kanada, dan Vietnam.

Baca Selengkapnya

RI-Laos Jajaki Penerbangan Langsung

11 Juli 2013

RI-Laos Jajaki Penerbangan Langsung

Perdagangan kedua negara 2011-2012 meningkat tiga kali lipat.

Baca Selengkapnya

LSM Minta Seluruh Rencana Studi Banding DPR Dibekukan

9 Mei 2011

LSM Minta Seluruh Rencana Studi Banding DPR Dibekukan

Laporan kunjungan mirip dengan penjelasan di situs.

Baca Selengkapnya

Pagi ini, Presiden Terima Kunjungan PM Laos

9 Mei 2011

Pagi ini, Presiden Terima Kunjungan PM Laos

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diagendakan menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos, Thongsing Thammavong, di Istana Merdeka, Senin, 9 Mei 2011.

Baca Selengkapnya

Raul Castro: Fidel Sibuk Menelepon

13 September 2006

Raul Castro: Fidel Sibuk Menelepon

Fidel Castro diharapkan menyampaikan pidatonya dalam pertemuan puncak kepala negara Gerakan Nonblok pada esok dan lusa.

Baca Selengkapnya