TEMPO Interaktif, MANAMA – Setelah bentrok yang mengakibatkan dua orang demonstran tewas, hari ini, Rabu (16/02), pengunjuk rasa kembali melanjutkan aksinya menuntut pemerintah Bahrain menggelar reformasi politik dan memperbaiki hak asasi manusia. Protes berlanjut meskipun raja Bahrain sebelumnya meminta maaf atas tewasnya dua demonstran.
Seperti dilaporkan koresponden Al Jazeera, ribuan demonstran menolak dibubarkan dan malah menduduki landmark negara tersebut pagi tadi. “Mereka terorganisasi dengan baik dan mengatakan akan membuat Pearl Roundabout seperti Tahrir Square Mesir,” ujar koresponden yang menolak menulis namanya karena alasan keamanan.
Demonstran juga menggelar upacara pemakaman korban yang tewas. “Proses berlangsung dari rumah sakit, tidak ada tanda-tanda ada polisi dan mereka jelas diijinkan melanjutkan protes.”
Sehari sebelumnya, penguasa Bahrain Sheikh Hamad bin Isa Al-Khalifa muncul di televisi mengungkapkan duka cita atas kematian “dua putranya” dan berjanji akan menginvestigasi kematian itu.