Banjir di Queensland, Australia. REUTERS/Daniel Munoz
TEMPO Interaktif, Rockhampton -Industri batu bara Australia yang terempas banjir menghadapi gangguan berkepanjangan. Menurut salah satu operator pertambangan, Kamis (6/1), hal itu butuh waktu beberapa pekan untuk mengalirkan air sumur dan sebuah pelabuhan yang menghentikan eskpor karena kurangnya pasokan batu bara.
Banjir telah merendam tambang-tambang di Negara Bagian Queensland, menghentikan operasi yang memproduksi 35 persen dari estimasi 259 ton pertahun batu bara Australia yang bisa diekspor. Australia berkonstribusi dua pertiga ekspor batu bara kokas global, yang diperlukan membuat baja.
Sekitar 200 ribu warga tersebar di area seluas Prancis dan Jerman digabung terkena dampak banjir bandang tersebut. Kerusakan akibat banjir, terburuk di Australia dalam 50 tahun terakhir, diperkirakan lebih dari Au $ 5 miliar (sekitar Rp. 30 triliun)
Hari ini salah satu dari dua pelabuhan batu bara utama Queensland, Gladstone menghentikan ekspor, karena kehilangan pasokan air yang memadai.