Cina: Sejumlah Negara Asing Punya 580 Buronan Kami
Selasa, 28 Desember 2010 13:23 WIB
TEMPO Interaktif, Beijing -Total terdapat 580 orang buronan tersangka kejahatan-kejahatan ekonomi yang masih tersebar di banyak negara. Demikian seorang pejabat senior Cina hari ini di Beijing. Mayoritas dari mereka kabur ke Amerika Utara dan Asia Tenggara.
Meng Qingfeng, Kepala Departemen Investigasi Kejahatan Ekonomi di bawah Kementrian Keamanan Publik, bilang para buronan itu telah didakwa terkait aneka kejahatan termasuk penyimpangan kontrak, pendanaan ilegal, kecurangan pinjaman uang bank dan transfer dana secara ilegal ke luar negeri.
Polisi Cina sejauh ini sudah menahan lebih dari 250 buronan di 20 negara dan kawasan, termasuk di Amerika Serikat dan Kanada sejak 2006.
Bagaiamanpun, Meng mengumumkan bahwa sistem sosial dan hukum yang berbeda natara Cina dan negara-negara lain telah menambah kesulitan membawa kembali para buron tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah besar tersangka kriminal Cina kabur ke negara-negara barat, diantaranya karena perbedaan ideologi dan hukum, membuat mereka kabur dari hukuman.
Lebih jauh disebutkannya, Kementrian Keamanan Publik berharap meningkatkan kerjasama dengan komunitas internasional dan meraih kesepakatan ekstradisi dengan lebih banyak negara.
China Daily | The Straits Times | dwi a
Meng Qingfeng, Kepala Departemen Investigasi Kejahatan Ekonomi di bawah Kementrian Keamanan Publik, bilang para buronan itu telah didakwa terkait aneka kejahatan termasuk penyimpangan kontrak, pendanaan ilegal, kecurangan pinjaman uang bank dan transfer dana secara ilegal ke luar negeri.
Polisi Cina sejauh ini sudah menahan lebih dari 250 buronan di 20 negara dan kawasan, termasuk di Amerika Serikat dan Kanada sejak 2006.
Bagaiamanpun, Meng mengumumkan bahwa sistem sosial dan hukum yang berbeda natara Cina dan negara-negara lain telah menambah kesulitan membawa kembali para buron tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah besar tersangka kriminal Cina kabur ke negara-negara barat, diantaranya karena perbedaan ideologi dan hukum, membuat mereka kabur dari hukuman.
Lebih jauh disebutkannya, Kementrian Keamanan Publik berharap meningkatkan kerjasama dengan komunitas internasional dan meraih kesepakatan ekstradisi dengan lebih banyak negara.
China Daily | The Straits Times | dwi a
