Seoul Tebar Provokasi, Pyongyang Bungkam  

Reporter

Editor

Kamis, 23 Desember 2010 07:21 WIB

Tentara Korea Selatan melakukan patroli di Dangjin. AP /Yang Hyun-suk, Yonhap
TEMPO Interaktif, Seoul - Korea Selatan kemarin mengumumkan menggelar latihan militer di darat dan laut, termasuk latihan penembakan artileri skala besar dekat perbatasan Korea Utara, saat ketegangan semenanjung mulai mereda setelah serangan Pyongyang atas Yeonpyeong pada bulan lalu.

Latihan perang darat, yang melibatkan tiga lusin meriam artileri bergerak, enam jet tempur, sistem peluncur roket ganda, dan 800 tentara, jumlah terbesar personel dalam sebuah latihan saat masa damai, akan berlangsung hari ini dan dan tampaknya tak disenangi Utara.

Besarnya latihan dan waktunya--datang tepat setelah latihan tembak yang intensif pada Senin lalu--menunjukkan bahwa Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak, yang konservatif, melihat lebih jauh dengan condong mengambil posisi militer daripada kembali ke dialog meskipun ada tawaran dari Pyongyang.

Pemerintah Lee dikritik keras di dalam negeri akibat respons yang lemah terhadap pengeboman Korea Utara atas Pulau Yeonpyeong bulan lalu. "Kami yakin bisa menangkis dengan pukulan jika Utara mencoba mengulang situasi seperti serangan artileri atas Yeonpyeong," tutur Brigadir Jenderal Ju Eun-hik dari Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Hingga kemarin belum ada reaksi dari Korea Utara. Kantor berita pemerintah, KCNA, yang secara teratur mencela Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang, tidak menyinggung latihan-latihan perang itu, meskipun ada sebuah artikel kasar yang membalas seorang anggota Kongres Amerika Serikat yang mengecam Pyongyang sebagai "sampah manusia" dan suatu "sumber kebijakan politik yang buta".

Menurut pernyataan seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan, mereka juga menggelar tiga hari latihan penembakan laut di laut lepas timur semenanjung, yang dimulai kemarin. Namun dia tak memberikan perincian. Yang pasti, Yonhap menyebutkan, latihan-latihan perang itu berlokasi di 100 kilometer sebelah selatan perbatasan maritim dengan Korea Utara, dan melibatkan sedikitnya enam kapal perang.

Korea Utara pekan ini malah menawarkan untuk membuka diri kembalinya inspektur Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang memperhatikan program senjata nuklirnya, mendorong spekulasi pembukaan kembali pembicaraan perlucutan enam pihak, dan krisis bakal berlalu.

"Latihan perang itu menunjukkan bahwa (Selatan) bermaksud menjaga tingginya ketegangan, sebagian karena ada kemungkinan Utara menyerang lagi," ujar Kim Yong-hyun dari Dongguk University kemarin. "Dialog jelas tidak masuk dalam agenda. Banyak cara dalam menanggapi insiden seperti di Yeonpyeong dan untuk menunjukkan bahwa respons di masa depan bisa luar biasa."

Dari New York, Amerika Serikat, Wakil Duta Besar Cina di PBB, Wang Min, mengatakan ketegangan antara Utara dan Selatan sudah sangat tinggi. "Terutama dalam dua hari terakhir. Itu sudah dekat ke arah perang," tutur Wang Min dalam debat khusus dengan 150 anak muda yang digelar PBB.

Reuters | The Straits Times | AP | Dwi Arjanto






Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya