Bom Bunuh Diri di Iran, 39 Tewas  

Reporter

Editor

Kamis, 16 Desember 2010 00:12 WIB

Lokasi ledakan bom bunuh diri di Chahbahar, Iran. AP/Press TV
TEMPO Interaktif, Teheran - Dua pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di dekat sebuah masjid di bagian tenggara Iran, Rabu (15/12), menewaskan sedikitnya 39 orang, termasuk bayi yang baru lahir. Serangan ini dilakukan pada upacara berkabung Syiah, seperti dilaporkan media setempat.

Serangan, yang juga melukai 90 orang lainnya, terjadi di luar Masjid Imam Hussein di kota pelabuhan Chahbahar, dekat perbatasan dengan Pakistan, seperti dilaporkan kantor berita resmi IRNA.

Para pengebom menargetkan sekelompok jamaah di upacara berkabung sehari sebelum Ashoura, yang memperingati kematian cucu Nabi Muhammad, Hussein, salah satu orang yang paling dicintai oleh pengikut Syiah.

Sebuah kelompok militan Sunni yang bersenjata, Jundallah, atau Tentara Tuhan, mengaku bertanggung jawab dalam pernyataan yang diposting di situsnya. Kelompok ini melakukan serangan sporadis di tenggara Iran untuk melawan diskriminasi tuduhan terhadap minoritas Sunni di daerah Iran yang mayoritas penduduknya Syiah.

Kelompok itu mengatakan serangan hari Rabu itu merupakan tindakan balas dendam atas perlakuan terhadap pemimpinnya, Abdulmalik Rigi, pada bulan Juni.

"Operasi ini adalah peringatan kepada rezim Iran bahwa ia harus mengakhiri campur tangan dalam urusan keagamaan Sunni, hentikan eksekusi dan bebaskan para tahanan," katanya dalam pernyataan Internet. "Jika tidak, operasi mati syahid akan terus lebih kuat."

Salah satu penyerang meledakkan bom di luar masjid dan yang lainnya menyerang kerumunan jamaah. Pasukan keamanan menembak salah satu dari mereka, tapi pembom masih mampu meledakkan bahan-bahan peledak, seperti dikutip dari Deputi Menteri Dalam Negeri Ali Abdollahi.

Wakil menteri dalam negeri menyalahkan militan Sunni. "Bukti dan jenis peralatan yang digunakan menunjukkan bahwa teroris yang berafiliasi dengan ekstremis, kelompok-kelompok yang didukung oleh AS dan intelijen dari beberapa negara regional," kata Abdollahi.

Pejabat Iran mengklaim Jundallah, yang beroperasi dari pangkalan-pangkalan di Pakistan, menerima dukungan dari kekuatan Barat, termasuk Amerika Serikat. Washington menyangkal jaringan ke kelompok ini, dan pada November lalu Departemen Luar Negeri Amerika memasukkan Jundallah dalam daftar organisasi teroris asing.

Presiden Barack Obama mengutuk serangan itu. "Ini dan tindakan lain yang serupa terorisme tidak mengenal batas-batas agama, politik atau nasional. Amerika Serikat mengutuk semua tindakan terorisme yang terjadi di mana pun," kata Obama dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.

Juru bicara parlemen Iran, Ali Larijani mengatakan pemboman berusaha untuk membuat perpecahan sektarian di negara ini. "Tujuan dari teroris adalah untuk menabur perselisihan antara Syiah dan Sunni," katanya. "Tindakan tersebut dapat dilakukan hanya oleh rezim Zionis dan AS."

Pada bulan Juli, dua pembom bunuh diri meledakkan diri di sebuah masjid di provinsi yang sama, yang menewaskan sedikitnya 28 orang. Jundallah mengatakan serangan itu juga adalah balas dendam atas perlakuan terhadap pemimpinnya bulan sebelumnya.

AP | HAYATI MAULANA NUR

Berita terkait

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

4 Desember 2012

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

Amerika Serikat berkali-kali menyusup ke wilayah udara Iran.

Baca Selengkapnya

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

9 November 2012

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

Iran membenarkan klaim Pentagon bahwa pesawat tanpa awak Predator milik Amerika Serikat ditembaki oleh pesawat tempur mereka.

Baca Selengkapnya

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

9 November 2012

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

Beheshti menulis di dalam blognya bahwa dia diancam penguasa.

Baca Selengkapnya

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

11 Oktober 2012

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

Ia juga menyatakan tidak ada bukti bahwa Republik Islam mengembangkan senjata nuklir.

Baca Selengkapnya

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

10 Oktober 2012

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

Pemimpin spiritual Iran menyatakan Barat berbohong soal sanksi ekonomi akan dicabut jika negara itu menghentikan program nuklirnya

Baca Selengkapnya

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

4 Oktober 2012

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

Sanksi ekonomi dituding menjadi penyebab anjloknya nilai mata uang Iran hingga 40 persen.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

3 Oktober 2012

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

Unjuk rasa berlangsung tiba-tiba sehingga tak ada tambahan polisi untuk mengawal kedutaan. Dia mengatakan para demonstran meneriakkan, "Allahu Akbar".

Baca Selengkapnya

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

3 Oktober 2012

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

Mendapatkan kritik dari kelompok garis keras karena bersedia berunding dengan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

3 Oktober 2012

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

Presiden Iran menuduh kubu oposisi turut memperburuk krisis atas riyal.

Baca Selengkapnya

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

1 Oktober 2012

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

Layanan Gmail telah kembali bisa dinikmati sejak Minggu malam.

Baca Selengkapnya