TEMPO Interaktif, New Delhi - Permohonan visa bekas presiden Pakistan Pervez Musharraf ditolak India.
Seorang pejabat kementerian dalam negeri India, Rabu (1/12), menyatakan permohonan visa Musharraf diajukan di London, tempat dia tinggal, ditolak. Namun pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya ini enggan menjelaskan alasan penolakan tersebut.
Musharraf diundang sebagai pembicara oleh sebuah organisasi bisnis profesional di India. "Dia ingin mengunjungi beberapa kota di India dan menghadiri sejumlah acara namun kami sangat menyesal permohonan visa Musharraf tak bisa dikabulkan," ujar pejabat tersebut.
Musharraf merupakan pria kelahiran New Delhi sebelum berpisah dan perang melawan India pada 1965 hingga 1971 serta memimpin Angkatan Darat Pakistan pada 1999. Konflik antara India dengan kerap memanas karena dipicu oleh persoalan Kashmir.
Dalam sebuah wawanara baru-baru ini, Musharraf menuduh India di belakang gerakan sparatis di Provinsi Balochistan, Pakistan. Kedua negara yang memiliki senjata nuklir, saling bersaing dalam berbagai hal termasuk perdagangan.
Selain konflik keamanan, rakyat India dan Pakistan sering mengalami kesulitan megnurus visa guna saling mengunjungi. Musharrafmegnambi alih tampuk kekuasaan Pakistan dalam sebuah kudeta militer pada 1999, namun kekuasaannya rontok pada 2008 lalu.
ARAB NEWS | CHOIRUL
Seorang pejabat kementerian dalam negeri India, Rabu (1/12), menyatakan permohonan visa Musharraf diajukan di London, tempat dia tinggal, ditolak. Namun pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya ini enggan menjelaskan alasan penolakan tersebut.
Musharraf diundang sebagai pembicara oleh sebuah organisasi bisnis profesional di India. "Dia ingin mengunjungi beberapa kota di India dan menghadiri sejumlah acara namun kami sangat menyesal permohonan visa Musharraf tak bisa dikabulkan," ujar pejabat tersebut.
Musharraf merupakan pria kelahiran New Delhi sebelum berpisah dan perang melawan India pada 1965 hingga 1971 serta memimpin Angkatan Darat Pakistan pada 1999. Konflik antara India dengan kerap memanas karena dipicu oleh persoalan Kashmir.
Dalam sebuah wawanara baru-baru ini, Musharraf menuduh India di belakang gerakan sparatis di Provinsi Balochistan, Pakistan. Kedua negara yang memiliki senjata nuklir, saling bersaing dalam berbagai hal termasuk perdagangan.
Selain konflik keamanan, rakyat India dan Pakistan sering mengalami kesulitan megnurus visa guna saling mengunjungi. Musharrafmegnambi alih tampuk kekuasaan Pakistan dalam sebuah kudeta militer pada 1999, namun kekuasaannya rontok pada 2008 lalu.
ARAB NEWS | CHOIRUL
