Sebagian Rakyat Meksiko Nilai Perang Narkoba Gagal

Reporter

Editor

Rabu, 24 November 2010 16:59 WIB

Polisi berjaga-jaga di luar rumah Gubernur Caqueta, Kolombia, Luis Francisco Cuellar (23/12). Cuellar ditemukan tewas ditembak, setelah diculik gerilyawan FARC kemarin. AP/William Fernando Martinez
TEMPO Interaktif, Mexico City -Hampir setengah warga Meksiko menganggap ofensif Presiden Felipe Calderon memerangi kartel narkoba gagal. Hal itu muncul hari ini pada pengumuman hasil jajak pendapat untuk pertam kalinya sejak pemimpin konservatif meluncurkan pembrangusan mematikan pada tahun 2006.

Survei menunjukkan 49 persen responden menganggap pembrangusan telah gagal, dibandingkan dengan hanya 33 persen yang berfikir hal itu berhasil. Terakhir kali badan jajak pendapat Mitofsky menggelar survei serupa pada Maret lalu, hasilnya berlawanan. Saat itu 47 persen yang diwawancarai menilai perang narkoba sukses, sementara 36 persen menilaianya gagal.

Para pengamat menyatakan berbaliknya opini adalah sebuah refleksi berkembangnya ketidaksabaran publik atas aksi pemberangusan, yang setidaknya lebih dari 28 ribu orang terbunuh sejak Desember 2006.

“Justru karena (warga) tidak bisa melihat ketidakamanan menurun,” ujar Eduardo Gallo, dari Mexico United Against Violence, yang mensponsori survei. Jumlah poling berada di asumsi Gallo, dengan 83 persen responden mengatakan Meksiko kini lebih berbahaya ketimbang setahun lalu, dibanding 15 persen yang mengatakannya kurang berbahaya.

AP | dwi a

Berita terkait

Kapal Turis Tenggelam di Kolombia, Sembilan Tewas

26 Juni 2017

Kapal Turis Tenggelam di Kolombia, Sembilan Tewas

Sebanyak sembilan orang tewas dan 28 lainnya hilang setelah sebuah kapal turis bertingkat yang membawa sekitar 170 penumpang tenggelam.

Baca Selengkapnya

Bertengkar dengan Suami, Perempuan Ini Telan Uang Rp 93,3 Juta  

5 Mei 2017

Bertengkar dengan Suami, Perempuan Ini Telan Uang Rp 93,3 Juta  

Seorang perempuan di Kolombia harus dioperasi setelah menelan uang kertas senilai US$ 7.000 atau sekitar Rp 93,3 juta setelah bertengkar dengan suaminya.

Baca Selengkapnya

Kolombia Makamkan Korban Banjir dan Tanah Longsor

4 April 2017

Kolombia Makamkan Korban Banjir dan Tanah Longsor

Menurutnya, Mocoa menerima sepertiga dari hujan bulanan berlangsung pada malam hari.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir Kolombia, Tim Pencari Korban Alami Kesulitan

3 April 2017

Longsor dan Banjir Kolombia, Tim Pencari Korban Alami Kesulitan

Tim pencari dan keluarga mengalami kesulitan menembus puing-
puing tertutup lumpur untuk mencari korban banjir dan longsor
di Kolombia

Baca Selengkapnya

Bencana Longsor, Presiden Kolombia Santos Umumkan Keadaan Darurat

2 April 2017

Bencana Longsor, Presiden Kolombia Santos Umumkan Keadaan Darurat

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengumumkan keadaan darurat di Mocoa, lokasi banjir bandang dan tanah longsor yang menewaskan lebih 200 orang.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kolombia Tewaskan 250 Orang

2 April 2017

Tanah Longsor di Kolombia Tewaskan 250 Orang

Mocoa adalah ibu kota Putumayo, dekat wilayah perbatasan Kolombia dengan Ekuador.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kolombia, 112 Orang Tewas

2 April 2017

Tanah Longsor di Kolombia, 112 Orang Tewas

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menuturkan setidaknya 112 tewas akibat tanah longsor yang melanda wilayah barat daya.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Makam Escobar, Penyanyi Rap Wiz Khalifa Dikecam Kolombia

27 Maret 2017

Kunjungi Makam Escobar, Penyanyi Rap Wiz Khalifa Dikecam Kolombia

Pemerintah Kota Medellin, Kolombia
mengecam musikus rap asal Amerika
Serikat, Wiz Khalifa setelah merilis
foto kunjungannya ke makam Pablo
Escobar.

Baca Selengkapnya

Kongres Kolombia Setuju Berdamai dengan Pemberontak  

1 Desember 2016

Kongres Kolombia Setuju Berdamai dengan Pemberontak  

Kesepakatan itu mewajibkan sekitar 7.000 anggota FARC menyerahkan senjata dan mulai membentuk partai politik.

Baca Selengkapnya

Kolombia Perpanjang Gencatan dengan FARC hingga Akhir Tahun  

14 Oktober 2016

Kolombia Perpanjang Gencatan dengan FARC hingga Akhir Tahun  

Langkah ini ditempuh Santos untuk menyelamatkan pakta perdamaian yang kalah dalam referendum pada 2 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya