Tadic, seorang reformis yang sudah menyatakan penyesalan atas semua penderitaan yang disebabkan oleh Serbia selama periode berdarah pecahnya komunis Yugoslavia, melakukan kunjungan bersejarah ke Vukovar. Kota ditepi sungai Danube yang dihancurkan oleh tentara Yugoslavia dan milisi yang dipimpin Serbia.
Dia dan Presiden Kroasia Ivo Josipovic, meletakkan karangan bunga di Ovcara, sebuah kuburan massal lebih dari 200 pasien rumah sakit yang dieksekusi setelah tentara Yugoslav dan milisi Serbia mencaplok Vukovar pada November 1991, setelah terjadi pengepungan brutal selama tiga bulan.
“Saya disini untuk menghormati para korban, menyatakan kata-kata maaf, menunjukkan penyesalan dan menciptakan sebuah kemungkinan untuk Serbia dan Kroasia membuka suatu lembaran baru,” ujar Tadic hari ini dengan khidmat setelah meletakkan karagan bunga bertanda “bagi para korban yang tidak bersalah”.
“Anak-anak kita tidak boleh dihantui oleh kebijakan-kebijakan 1990-an. Serbia ingin membangun hubungan tetangga yang baik dan kerjasama,” imbuh Tadic, pejabat senior Serbia yang pertamakali melawat ke Vukovar. Hal itu diucapkannya setelah menyalakan sebuah lilin di memorial di kota yang diemblemi perang yang melukai warga Kroasia.
Reuters | dwi a