Clinton Desak Kamboja Bersihkan Masa Lalu  

Reporter

Editor

Senin, 1 November 2010 19:01 WIB

Hillary Rodham Clinton. AP/Evan Vucci
TEMPO Interaktif, Phnom Penh -Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton hari ini mendesak Kamboja untuk memerangi masa lalu yang menyulitkan dengan memastikan Khmer Merah dibawa ke meja hijau atas kejahatan atas kemanusiaan pada tahun 1970-an dan meningkatkan catatan HAM saat ini.

Di Ibukota Kamboja, Phnom Penh, dia berkunjung ke sebuah sekolah yang dulu pernah menjadi penjara rezim Khmer Merah dan pusat penyiksaan. Pemerintah Kamboja telah menolak memungkinkan sebuah pengadilan yang didukung PBB mencoba mengadili para mantan pemimpin top Khmer Merah hingga para anggota ranking di bawahnya.

Sebagai tambahan, Clinton mengatakan dia sudah siap bekerja dengan Kamboja untuk menyelesaikan persoalan bersejarah yang lain: utang sekitar US $ 445 juta dalam era Perang Vietnam yang diakui Amerika Serikat. Washington telah menolak keras permintaan untuk memaafkan utang pemerintah Kamboja, yang mengatakan tak mampu membayar sejumlah itu.

Clinton mengunjungi penjara terkenal S-21 di mana sebanyak 16 ribu orang disiksa oleh Khmer Merah sebelum dieksekusi karena dakwaan perilaku kontra revolusioner. Rezim ultra kiri itu dipersalahkan atas kematina sekitar 1,7 juta rakyat dari kelaparan, penyakit, kerja paksa dan eksekusi selama pemerintahan 1975-1979.

The Straits Times | dwi a

Berita terkait

Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi

7 September 2017

Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen minta semua warga asing tidak iri dirinya menjadi perdana menteri terlama di dunia.

Baca Selengkapnya

Janda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya

21 Juli 2017

Janda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya

Khim Hang, wanita Kamboja berusia 74 tahun ini percaya anak sapi itu adalah reinkarnasi suaminya yang wafat setahun lalu

Baca Selengkapnya

Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu

11 Mei 2017

Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen mengancam perang saudara akan terjadi jika partainya tidak menang pemilu.

Baca Selengkapnya

Selebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi

29 April 2017

Selebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi

Selebritas Kamboja ini dilarang tampil selama setahun gara-gara terlalu seksi.

Baca Selengkapnya

Kamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu

28 Maret 2017

Kamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu

Pemerintah Kamboja mengeluarkan aturan larangan ekspor air susu ibu (ASI) dan menghentikan pengirimannya ke perusahaan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Tak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui  

25 Februari 2017

Tak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui  

Seorang pria di Kamboja dihukum 2 tahun penjara gara-gara mengancam akan membunuh pemimpin negara itu lewat Facebook.

Baca Selengkapnya

Chevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja

14 Februari 2017

Chevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja

Pengadilan AS mengeluarkan surat paksa (subpoena) agar Chevron membuka rekaman CCTV tentang tewasnya aktivis Kamboja, Kem Ley.

Baca Selengkapnya

Yuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini

10 Februari 2017

Yuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini

Dengan moto "Mengantar Anda berkeliling bersama pengendara muda dan cantik," Moto Girl Tour kini menjadi salah satu usaha wisata di Kamboja

Baca Selengkapnya

Kamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia

7 Januari 2017

Kamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia

Dua perusahaan Cina sepakat membangun menara kembar 133 lantai atau 560 meter di Phnom Penh.

Baca Selengkapnya

Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup

23 November 2016

Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup

Pengadilan Kamboja yang didukung PBB membatalkan banding oleh dua mantan pemimpin Khmer Merah Nuon Chea dan Khieu Samphan.

Baca Selengkapnya