TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur -Jumlah korban sebuah kapal feri yang bertabrakan di sebuah sungai di negara bagian Malaysia di pulau Borneo menjadi empat tewas. Demikian pagi tadi disebutkan kepolisian Malaysia, dan beberapa penumpang hilang.
Sedikitnya 17 orang diselamatkan setelah kecelakaan terjadi kemarin di sungai Anap, di negara bagian Serawak saat sebuah kapal feri cepat bertabrakan dengan sebuah tongkang. “Kami telah menemukan empat mayat termasuk seorang bocah,” ujar Anthony Anak Nanga, seorang pejabat polisi di Tatau, dekat kota pesisir Bintulu, seperti dikutip The Straits Times hari ini.
Polisi tak tahu pasti berapa banyak penumpang dalam feri itu, yang menyulitkan untuk upaya-upaya evakuasi. Namun Iswandi Ken, seorang komandan operasi pelabuhan Bintulu menyebutkan sekitar 20-30 orang diyakini berada di kapal itu. Artinya masih ada beberapa orang yang hilang. Operasi pencarian masih dilanjutkan.
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.