PLO : Kami Akan Akui Israel Sesuai Perbatasan 1967
Reporter
Editor
Rabu, 13 Oktober 2010 19:09 WIB
Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. AP/Muhammed Muheisen
TEMPO Interaktif, Yerusalem -Petinggi senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Abed Rabbo, hari ini mengatakan bahwa rakyat Palestina akan dengan senang hati mengakui Negara Israel dengan cara apapun yang diinginkan, jika Amerika Serikat hanya menghadirkan sebuah peta masa depan negara Palestina yang termasuk semua teritori yang dicaplok pada 1967, termasuk Yerusalem Timur.
Menanggapi pernyataan dari Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Phillip Crowley semalam (12/10) bahwa Palestina seharusnya menanggapi tuntutan Israel, Abed Rabbo kepada Haaretz menjelaskan, “Kami ingin menerima sebuah peta Negara Israel yang Israel inginkan kepada kami untuk menerimanya. Jika peta itu berdasarkan perbatasan tahun 1967 dan tidak termasuk tanah kami, rumah kami dan Yerusalem Timur, kami bersedia untuk mengakui Israel sesuai dengan rumusan pemerintah dalam beberapa jam.”
Abed Rabbo melanjutkan, “Penting bagi kami untuk mengetahui di mana perbatasan-perbatasan Israel dan dimana perbatasan-perbatasan Palestina. Apapun formula yang diajukan Amerika -bahwkan meminta kami untuk menyebut Isarel 'Negeri Cina'- kami akan menyetujuinya, sejauh kita menerima perbatasan 1967. Kami haus mengakui Israel di masa lalu, tapi Israel tak mengakui Negara Palestina.”
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
18 September 2017
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.