Argentina Protes Inggris Atas Latihan Militer di Fakland
Minggu, 10 Oktober 2010 20:30 WIB
TEMPO Interaktif, Buenos Aires -Masih ingat Kepulauan Fakland atau juga dikenal Malvinas? Ya, dulu gugus pulau di ujung benua Amerika Selatan ini pernah menjadi ajang bentrok senjata antara Inggris dan Argentina.
Argentina hari ini memprotes Inggris atas sebuah rencana untuk melakukan tes militer di Kepulauan Fakland, memompa ketegangan yang telah naik terkat eksplorasi minyak di kepulan yang pernah disengketakan itu.
Wakil Menteri Pertahanan Argentina Alberto D'Alotto dalam sepecuk surat protes yang telah dikirimkan kepada Duta Besar Inggris di Buenos Aires soal latihan, yang disebutnya bakal melibatkan tes pengujian tembakan rudal.
"Pemerintah Argentina menyatakan protes keras dan resmi atas rencana latihan militer dan menuntut pemerintah Inggris untuk tidak melaksanakannya,” kata D'Alloto, di surat tersebut.
Dia mengatakan bahwa rencana, yang diungkapkan Inggris kepada Argentina pekan lalu, adalah “provokasi yang tak bisa diterima”.
Presiden Argentina Cristina Fernandez mengencam rencana itu lewat akun Twitternya, dengan mengatakan hal itu merupakan “sebuah militerisasi Atlaktik Selatan”.
Bakal ribut?
Reuters | dwi arjanto
Argentina hari ini memprotes Inggris atas sebuah rencana untuk melakukan tes militer di Kepulauan Fakland, memompa ketegangan yang telah naik terkat eksplorasi minyak di kepulan yang pernah disengketakan itu.
Wakil Menteri Pertahanan Argentina Alberto D'Alotto dalam sepecuk surat protes yang telah dikirimkan kepada Duta Besar Inggris di Buenos Aires soal latihan, yang disebutnya bakal melibatkan tes pengujian tembakan rudal.
"Pemerintah Argentina menyatakan protes keras dan resmi atas rencana latihan militer dan menuntut pemerintah Inggris untuk tidak melaksanakannya,” kata D'Alloto, di surat tersebut.
Dia mengatakan bahwa rencana, yang diungkapkan Inggris kepada Argentina pekan lalu, adalah “provokasi yang tak bisa diterima”.
Presiden Argentina Cristina Fernandez mengencam rencana itu lewat akun Twitternya, dengan mengatakan hal itu merupakan “sebuah militerisasi Atlaktik Selatan”.
Bakal ribut?
Reuters | dwi arjanto
