Satu Masih Ditahan, Cina Minta Jepang Berhati-hati Bicara
Reporter
Editor
Kamis, 30 September 2010 19:24 WIB
Zhan Qixiong (tengah) digelandang polisi Jepang di pulau Ishigaki, Jepang (8/9). AP/Okinawa Times, Karii Matayosh
TEMPO Interaktif, Beijing -Satu dari empat warga negara Jepang masih ditahan Cina. Empat karyawan perusahaan konstruksi Fujita Corp. itu ditahan di Provinsi Hebei karena diduga memasuki zona militer yang terlarang. Tetapi Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara di Tokyo menuntut seluruh warganya dibebaskan segera dan minta Cina menjelaskan apapun alasan di balik penahanan itu. “Kami mendesak keras bahwa dia harus dilepaskan segera,” tegas Maehara di Tokyo.
Juru Bicara Menteri Luar Negeri Cina, Jiang Yu, di Beijing, bilang Cina tak menginginkan pertikaian diplomatik dengan Jepang kian memburuk. Tapi dia mendesak Tokyo menghentikan “pernyataan-pernyataan yang ngawur”. “Kami harap Jepang akan melanjutkan dari kepentingan-kepentingan fundamental rakyat kedua negara dan berhenti mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang tak bertanggungjawab dan mengambil langkah-langkah praktis demi melindungi hubungan baik Cina-Jepang.”
Saat ini hubungan Tokyo dan Beijing tengah merenggang sejak Jepang menahan sebuah kapal nelayan Cina karena bertabrakan dengan dua kapal Penjaga Pantai Jepang dekat pulau yang disengketakan di Laut Cina Timur yang diklaim kedua pihak. Jepang telah membebaskan kapten kapal pukat itu pekan lalu, tapi kedua belah negara menuntut kompensasi atas kerusakan akibat tabrakan itu.