TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur – Malaysia menutup semua taman dan memperingatkan publik agar berhati-hati berenang dan membuang sampah di sungai setelah 10 orang tewas akibat penyakit yang disebarkan oleh tikus.
Penyakit yang disebut leptospirosis atau demam tikus menyerang negeri jiran itu sejak sebulan lalu. Seperti dilaporkan The Star dan The New Straits Times kemarin, seorang remaja 17 tahun di utara Kedah tewas Sabtu pekan lalu setelah berenang di sebuah sungai dan piknik bersama temannya di sebuah taman rekreasi.
Remaja nahas itu pergi ke tempat rekreasi Puncak Janing dengan 4 temnnnya 16 Juli lalu.
“Kami sudah menutup pintu utama menuju tempat rekreasi, namun masih ada jalan belakang lainnya untuk menjangkau tempat itu. Saya berharap masyarakat mendengar saran kami untuk menghindari tempat tersebut,” kata direktur Departemen Kesehatan Marzukhi Md Isa.
Menurut Marzukhi, saat ini departemen kesehatan juga memantau kesehatan empat teman korban dan memeriksakan diri secara reguler ke rumah sakit.
Korban lainnya akibat penyakit tersebut yakni seorang petugas departemen kesehatan. Korban meninggal awal bulan ini setelah terinfeksi leptospirosis saat berenang di Lata Bayu di Kedah.
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.