Seorang warga Palestina, Muhammed Kahlout, berdiri di pabrik konveksinya yang tutup akibat blokade Gaza. AP/Khalil Hamra
TEMPO Interaktif, Yerusalem - Organisasi pemantau hak asasi israel, B'tselem, hari ini mengeluarkan laporan yang menyimpulkan perekonomian di Jalur Gaza sudah bangkrut wilayah itu diblokade tiga tahun lalu.
Dalam laporan setebal 44 halaman itu, disebutkan 95 persen pabrik di Gaza tutup. Akibatnya, sekitar 160.000 orang menganggur. Penderitaan sekitar 1,5 juta warga Gaza itu diperparah dengan 93 persen air tercemar. “Bahkan ratusan ribu orang tidak terhubung jaringan pipa air,” tulis B'tselem.
Sekitar 98 persen dari 1,5 juta penduduk di sana mengalami mati lampu 8-10 jam saban hari. Sisanya bahkan tidak memperoleh jaringan listrik. Warga Gaza juga kekeurangan pasokan pelbagai kebutuhan hidup lantaran sekarang hanya 150 jenis barang yang diizinkan masuk. Sebelum isolasi, sekitar 4.000 item masuk ke Gaza tiap hari.
Dunia menuntut Israel segera mengakhiri blokade Gaza. Namun negara Zionis itu menolak dengan alasan kebijakan itu berhasil melemehakan kekuatan Hamas.
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
18 September 2017
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.