TEMPO Interaktif, Istanbul - Berbagai elemen masyarakat di belahan dunia mengutuk penyerangan Israel atas iring-iringan kapal pembawa bantuan kemanusiaan, Senin (31/5). Kantor Berita Al Jazeera mengabarkan, penyerangan yang terjadi di perairan internasional 65 kilometer lepas pantai Gaza itu dikabarkan menewaskan 16 relawan.
Ribuan demonstran di Turki menggeruduk Kantor Konsulat Israel di Istanbul sesaat setelah berita itu tersiar. Mereka berteriak-teriak, "terkutuk Israel." Pemimpin Hamas di Gaza Palestina, Ismail Haniya, menyebutkan penyerangan pagi hari waktu setempat itu sebagai tindakan barbar.
Misi kemanusiaan ini mengangkut 10 ribu ton bantuan kemanusiaan yang diangkut dalam 6 kapal. Terdiri atas 700 relawan, misi berupaya menembus blokade laut Israel atas Gaza Palestina. Iring-iringan meninggalkan Siprus pada Ahad dan dijadwalkan mendarat di Gaza, Senin pagi.
Diantara relawan, terdapat 12 warga Indonesia, termasuk 5 wartawan.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.