Tertua di Dunia, Nenek 94 tahun Meraih Gelar Sarjana

Reporter

Editor

Senin, 17 Mei 2010 11:37 WIB

Hazel Soares. AP/Tony Avelar
TEMPO Interaktif, Oakland - Tak ada kata terlambat untuk mendapatkan gelar sarjana, meskipun Hazel Soares berumur 94 tahun.

Perempuan San Leandro ini adalah salah satu dari 500 mahasiswa yang meraih gelar sarjana, Sabtu waktu setempat, untuk mengikuti upacara wisuda di Mills College, sebuah perguruan tinggi seni Oakland untuk kaum perempuan.

"Butuh waktu cukup lama untuk mendapatkannya karena saya sibuk sekali," ujar Soares. "Akhirnya aku mendapatkannya, dan hal itu membuatku merasa benar-benar sangat baik."

Soares yang memiliki enam anak, 40 cucu dan beberapa cicit ini dipercaya menjadi orang tertua di dunia yang lulus dari perguruan tinggi.

Menurut catatan Guinnes Book of World Record, Nola Ochs dari Kansas merupakan lulusan tertua ketika dia lulus dari Univeritas Hays State tiga tahun lalu saat berusia 95 tahun. Ochs, sekarang berumur 98 tahun, mendapatkan gelar Master di bidang studi liberal dari Universitas Fort Hays.

Lahir di Richmond, California, 1915, Soares mengatakan dirinya ingin melanjutkan ke perguruan tinggi setelah lulus dari Roosevelt High School di Oakland tahun 1932.

"Tanpa bantuan Anda, tak mungkin bisa melanjutkan ke perguruan tinggi," kata Soares. "Meskipun demikian, Aku tak tak pernah kehilangan gairah untuk kuliah."

Soares menikah dua kali dikarunia enam anak dan bekerja sebagai perawat, serta sebagai event organizer sebelum dia pensiun dan memutuskan kembali meraih mimpinya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Dia menghabiskan waktu enam tahun mengikuti kurus di Chabot College di Hayward sebelum meraih gelar associate-nya saat berusia 85 tahun. Selanjutnya dia terdaftar di Mills College tahun 2007.

"Kami bebar-benar takjub dan sangat bangga dengan Ibuku," kata Regina Hungerford, anak termuda Soares. "Pelajaran terbesar bagi kami adalah tidak ada kata tua untuk belajar."

Pada upacara wisuda Sabtu, dia mendapatkan ucapan selamat dari Ketua DPR Nancy Pelosui sekaligus menjadi pembicara kunci. Dia juag disambut sorak soarai oleh teman-teman sekelas dan 40 keluarganya yang turut hadir.

"Dia benar-benar seorang pemberi inspirasi luar biasa," ujar Sandeep Brar, yang juga diwisuda Sabtu.

Setelah memperoleh gelar sarjana, Soares merencanakan untuk terus bekerja. Berbekal ilmu seni sejarah, dia berharap bisa bekerja sebagai pemandu wisata di museum wilayah San Fransiso Bay.

Soares mengatakan, dia tidak tahu apa rahasia umur panjangnya -tak satupun dari keluarganya memiliki umur panjang seperti dia- tetapi dia percaya semua itu berkat banyak makan sayuran segar

Dia masih bawa mobil, dan mengunjungi dokternya sekali setiap tiga tahun untuk menyakinkan kesehatannya baik. Dia berharap kepada banyak orang bahwa tidak ada kata terlambat untuk menempuh pendidikan ke perguruan tinggi.

"Tidak ada alasan, mengapa Anda tidak kembali ke kampus," kata Soares. "Beberapa orang harus memujudkan keinginannya atau menundanya. Mereka mungkin tak menyadari bahwa sekali Anda mencobanya, itu menarik untuk melanjutkan pendidikan."

AP | CHOIRUL








Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

2 jam lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

3 jam lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

17 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

17 jam lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

6 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

6 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

11 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya