TEMPO Interaktif, Jakarta - Swiss, negara dengan sistem perbankan yang sangat rahasia telah dijuluki sebagai negara mafia karena peran sistem perbankannya dalam lingkaran praktik pencucian uang, pembunuhan, dan terorisme.
Hal itu disampaikan Qadhafi kepada majalah Der Spiegel dan diterbitkan awal pekan ini, di mana ia menganjurkan secara terbuka agar Swiss dibelah tiga dan dibagi antara Jerman, Prancis, dan Italia.
Ia mengatakan Swiss adalah surga bagi sindikat pencucian uang skala besar dan lebih jauh menuding bahwa hukum yang mengizinkan eutanasia (hak sesorang mengakhiri hidupnya sendiri) sebenarnya merupakan upaya memperoleh kekayaan orang-orang yang memiliki tabungan besar di bank-bank di Swiss.
Serangan itu adalah perkembangan terbaru dari hubungan buruk kedua negara sejak 2008, ketika pihak berweanng Swiss menahan Hannibal Qadhafi, anak Muammar, atas tuduhan penganiayaan.
Libya membalas dengan menahan dua pengusaha Swiss selama masing-masing empat bulan dan 19 bulan.
Swiss memukul balik dengan dengan menolak visa eropa bagi pejabat-pejabat Libya, namun dihentikan akibat tekanan sejumlah negara Eropa yang punya kepentingan ekonomi besar dengan Libya seperti Italia.
Sistem perbankan negara itu tidak pernah dikritik hingga memicu tekanan untuk reformasi sebelum krisis finansial dunia tahun 2008.
Ceritanya krisis itu membuat Amerika Serikat membutuhkan banyak dana untuk membangkitkan perekonomiannya yang remuk sepeninggal presiden perang Amerika, George W Bush. Amerika menuduh bahwa bank-bank di Swiss Austria dan Luksemburg menjadi tempat pelarian kekayaan sebagian warga makmur dari Amerika dan akibatnya menurunkan pendapatan pajak Amerika.
Tekanan itu membuat ketiga negara mengajukan rencana reformasi kebijakan kerahasiaan bank kepada Uni Eropa tahun 2009.
ASSOCIATED PRESS-BOSTON HERALD | RONALD