Korban Susu Melamin di Cina Menuntut di Pengadilan Hong Kong

Reporter

Editor

Selasa, 4 Mei 2010 14:48 WIB

TEMPO Interaktif, Hong Kong – Skandal susu melamin di Cina masih menyisakan masalah bagi korbannya. Empat orang tua yang anaknya teracuni susu melamin merasa frustasi oleh ketidakmampuan mereka untuk mendapatkan kompensasi di Cina. Namun, mereka tak menyerah. Selasa (4/5) ini, mereka membawa kasusnya ke Hong Kong, bekas jajahan Inggris yang mempertahankan sistem peradilan gaya Barat.

Keempat orangtua itu menggugat perusahaan susu Selandia Baru Fonterra. Anak-anak mereka di antara 300.000 yang mengalami sakit setelah mengkonsumsi produk susu yang sengaja dicampur dengan bahan kimia industri melamin untuk mengelabui inspektur dalam pengujian kadar protein.

Fonterra tidak pernah dituduh melakukan kesalahan, tetapi Sanlu Group Co sebagai anak perusahaan di Hong Kong, pemegang saham minoritas itu menjadi salah satu perusahaan yang terlibat dalam skandal susu.

Pengacara Peng Jian, yang mewakili sekitar 200 orangtua korban Sanlu, mengatakan dana US$ 132.000.000 didirikan oleh perusahaan untuk kompensasi korban membutuhkan prosedur aplikasi yang berat dan tidak memperlakukan korban dengan adil. Jadi empat kliennya mencari kompensasi di Hong Kong.

Pada hari Selasa, Peng dan kliennya Chen Lu menghadiri sidang pertama di Hong Kong. Chen berkata bahwa anaknya yang berusia tiga tahun menderita batu ginjal setelah minum susu formula yang terbuat dari susu bubuk Sanlu sejak lahir dan saat ini terlalu lemah untuk masuk sekolah di taman kanak-kanak.

Advertising
Advertising

"Aku telah membayar biaya pengobatan. Saya tidak bekerja jadi saya bisa tinggal di rumah dan mengurus anak saya. Fonterra harus membayar kompensasi yang sesuai," kata Chen.

Chen, dari kota Zhengzhou, Cina tengah, telah diberikan 2.000 yuan atau sekitar Rp 2,8 juta sebagai kompensasi di Cina dan mencari tuntutan HK$ 14.800 atau sekitar Rp 18 juta. Orangtua lainnya menuntut kompensasi mulai dari dari HK$ 12,400 sampai HK$ 33,500.

Sekretaris Fonterra General Counsel dan Company David Matthews, yang mewakili perusahaan Selandia Baru di sidang hari Selasa, kepada wartawan, mengatakan skandal melamin adalah 'peristiwa yang sangat tragis, "tapi bahwa prosedur yang tepat adalah untuk mencari kompensasi di Cina daratan, bukan di Hong Kong. Ini masalah yang harus ditangani di Cina," kata Matthews.

AP| NUR HARYANTO

Berita terkait

Cina Blokir Whatsapp Menjelang Kongres Akbar Partai Komunis

27 September 2017

Cina Blokir Whatsapp Menjelang Kongres Akbar Partai Komunis

Cina telah memblokir aplikasi pesan WhatsApp?untuk memperketat keamanan menjelang kongres akbar Partai Komunis ke 19 pada awal Oktober mendatang

Baca Selengkapnya

Ajaib, Wanita Cina Melahirkan Sambil Belanja di Pasar  

6 September 2017

Ajaib, Wanita Cina Melahirkan Sambil Belanja di Pasar  

Sebuah rekaman mengejutkan yang menunjukkan bagaimana seorang wanita di Cina melahirkan bayi di jalanan sambil berdiri saat tengah berbelanja.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Tentara di Cina? Hentikan Hobi Masturbasi

25 Agustus 2017

Ingin Jadi Tentara di Cina? Hentikan Hobi Masturbasi

Kementerian Pertahanan Cina menyebut hobi masturbasi membuat vena testis membesar

Baca Selengkapnya

Cari Pengawal Pribadi di Cina Kini Semudah Cari Taksi Online

24 Agustus 2017

Cari Pengawal Pribadi di Cina Kini Semudah Cari Taksi Online

Aplikasi Jinyiwei memudahkan warga Cina memesan pengawal pribadi semudah memanggil taksi online

Baca Selengkapnya

Kisah Haru Balita Temani Ibunya Jadi Sopir Taksi Malam di Cina

10 Agustus 2017

Kisah Haru Balita Temani Ibunya Jadi Sopir Taksi Malam di Cina

Li Shaoyun, sopir taksi malam, jadi sorotan netizen di Cina karena membawa anak balitanya saat bekerja dari senja hingga subuh sejak tiga tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Belajar Sihir, Pejabat Partai Komunis Cina Dipecat  

5 Agustus 2017

Belajar Sihir, Pejabat Partai Komunis Cina Dipecat  

Dua pejabat Partai Komunis Cina dipecat setelah kedapatan berlatih sihir untuk menaikkan pangkat.

Baca Selengkapnya

Latihan Perang Besar-besaran, Cina Tutup Laut Kuning  

5 Agustus 2017

Latihan Perang Besar-besaran, Cina Tutup Laut Kuning  

Latihan perang Cina di dekat pantai Korea Utara diduga pesan untuk Amerika Serikat bahwa Pyongyang di bawah lindungan Beijing.

Baca Selengkapnya

Gagal Capai Target, Staf Penjualan Dipaksa Minum dari Toilet

4 Agustus 2017

Gagal Capai Target, Staf Penjualan Dipaksa Minum dari Toilet

Perekam video yang viral di internet itu sempat ditahan polisi Cina selama empat hari

Baca Selengkapnya

Hindari Utang Rp 49,4 Miliar, Perempuan Cina Sengaja Ubah Wajah  

29 Juli 2017

Hindari Utang Rp 49,4 Miliar, Perempuan Cina Sengaja Ubah Wajah  

Zhu Najuan, 59 tahun, mengubah wajahnya hingga terlihat 20 tahun lebih muda untuk menghindari kejaran polisi.

Baca Selengkapnya

Heboh Panda Disiksa, Netizen Cina Geram

29 Juli 2017

Heboh Panda Disiksa, Netizen Cina Geram

Dalam video yang beredar viral, anggota staf penelitian di Chengdu, Cina terlihat menyeret dan melempar bayi panda

Baca Selengkapnya