Hizbullah Makin Kuat

Reporter

Editor

Kamis, 29 April 2010 14:18 WIB

Puluhan massa dari Jama'ah Muslimin (Hizbullah) melakukan aksi di Kedubes Palestina, Jakarta, Rabu (28/10). Mereka mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk menyelamatkan dan membebaskan Masjid Al-Aqsha dari zionis Israel. TEMPO/Subekti
TEMPO Interaktif, Washington -Kekuatan Hizbullah dilaporkan makin pesat berkembang. Bahkan, menurut Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates, milisi Syiah paling berkuasa di Libanon Selatan itu memiliki roket dan rudal lebih banyak ketimbang negara lain di dunia.

Gates menuding Iran dan Suriah sebagai pemasok persenjataan bagi Hizbullah. "Hizbullah mempunyai jauh lebih banyak roket dan peluru kendali ketimbang sebagai besar negara di dunia," katanya.

Komentar ini muncul setelah Gates mengadakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak di kantornya. Program nuklir Iran dan kekuatan militer Hizbullah menjadi bahasan utama kedua pejabat itu.

Surat kabar Al-Rai dari Kuwait awal bulan ini melaporkan dugaan bahwa Suriah telah mengirim rudal Scud ke Hizbullah. Koran itu menyebutkan, Israel memperingatkan Suriah melalui Turki dan Qatar bahwa mereka bakal menyerang sasaran di Suriah dan Libanon jika peluru kendali itu bisa sampai ke tangan Hizbullah.

Namun Damaskus membantah tudingan tersebut. Kementerian Luar Negeri Suriah menilai tuduhan negara Zionis itu bertujuan menciptakan ketegangan baru di Timur Tengah dan merupakan upaya menghindari proses perdamaian di kawasan tersebut.

Sumber-sumber di Hizbullah mengakui bahwa mereka telah menerima kiriman Scud dari Suriah. Tapi peluru kendali yang dikirim sudah usang dan tidak dapat dipakai lagi. "Organisasi kami mempunyai banyak rudal dari darat ke darat yang ditempatkan di seantero Libanon bila Israel menyerang lagi," ujarnya.

Kedua pihak pernah berperang pada Juli 2006 lantaran Hizbullah menculik dua tentara Israel bulan sebelumnya. Akibat perang 34 hari itu, lebih dari 1.200 orang, yang sebagian besar warga sipil Libanon, terbunuh. Sedangkan Israel kehilangan 160 nyawa, kebanyakan tentara.

Presiden Mesir Husni Mubarak mencoba meredakan ketegangan. Ia meyakinkan Perdana Menteri Libanon Saad Hariri bahwa Israel tidak akan menyerang negaranya.

Kepastian soal itu disampaikan pula oleh Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat Michael Oren. "Israel tidak bermaksud menyerang Libanon, Suriah, atau negara mana pun di Timur Tengah," katanya kepada stasiun televisi berita CNN.

BBC | JERUSALEM POST | FAISAL ASSEGAF

Berita terkait

Miris, Jual Beli Organ Tubuh Pengungsi Suriah Marak di Lebanon

28 April 2017

Miris, Jual Beli Organ Tubuh Pengungsi Suriah Marak di Lebanon

Sejak pecah perang saudara di Suriah pada 2011, sekitar 1,5 juta orang masuk ke wilayah Lebanon. Jumlah mereka hampir seperempat penduduk Libanon

Baca Selengkapnya

8 Pesawat Intai Israel Langgar Wilayah Udara Lebanon

9 Maret 2017

8 Pesawat Intai Israel Langgar Wilayah Udara Lebanon

Kantor berita ini juga mengatakan, enam pesawat perang Israel melanggar wilayah udara Lebanon.

Baca Selengkapnya

Iran dan Hizbullah Dukung Gencatan Senjata di Suriah

13 Februari 2017

Iran dan Hizbullah Dukung Gencatan Senjata di Suriah

Sayyed Nasrallah juga menepis isu mengenai kondisi pengungsi Suriah di Libanon.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Sebut Trump Pemimpin 'Idiot'  

13 Februari 2017

Pemimpin Hizbullah Sebut Trump Pemimpin 'Idiot'  

Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyebut dunia akan menjadi tempat yang lebih baik karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump "idiot."

Baca Selengkapnya

Begini Terapi Stres untuk Anak-anak Pengungsi Suriah

2 Januari 2017

Begini Terapi Stres untuk Anak-anak Pengungsi Suriah

Kelas perdamaian untuk anak pengungsi Suriah dan Palestina di kamp Shatila, Libanon, berfungsi untuk meredakan stres dan mencegah direkrut milisi.

Baca Selengkapnya

Aktivis Libanon Protes Menteri Urusan Perempuan Dijabat Pria

22 Desember 2016

Aktivis Libanon Protes Menteri Urusan Perempuan Dijabat Pria

KAFA, organisasi hak perempuan Libanon, menyerukan protes atas penunjukan Jean Ogasapian sebagai menteru pemberdayaan perempuan.

Baca Selengkapnya

Cegah Penyusup, Libanon Bangun Tembok Dekat Kamp Pengungsi  

23 November 2016

Cegah Penyusup, Libanon Bangun Tembok Dekat Kamp Pengungsi  

Libanon membangun tembok di dekat kamp pengungsian warga Palestina, dengan tujuan mencegah kelompok radikal menyusup.

Baca Selengkapnya

Plt Dubes Libanon, Azzi: Pemerintahan Kami Terunik di Dunia  

22 November 2016

Plt Dubes Libanon, Azzi: Pemerintahan Kami Terunik di Dunia  

Pelaksana tugas Duta Besar Libanon untuk Indonesia, Joanna-Maria Azzi menjelaskan Libanon punya pakta nasional untuk merawat pluralitas dan toleransi.

Baca Selengkapnya

Krisis Pemimpin, Michel Aoun Terpilih Jadi Presiden Libanon

31 Oktober 2016

Krisis Pemimpin, Michel Aoun Terpilih Jadi Presiden Libanon

Pria 81 tahun itu mendapatkan sokongan 83 suara anggota parlemen.


Baca Selengkapnya

Panglima Hizbullah Tewas di Suriah  

13 Mei 2016

Panglima Hizbullah Tewas di Suriah  

Panglima utama Hizbullah Mustafa Amine Badreddine tewas dalam serangan udara Israel di perbatasan Libanon-Suriah pada pekan ini.

Baca Selengkapnya