Iran Bisa Bikin Bom Nuklir Lima Tahun Lagi

Reporter

Editor

Jumat, 16 April 2010 15:29 WIB

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, dan Sekjen PBB Ban Ki-mon (kanan) saat mengadakan pertemuan yang antara lain membahas soal nuklir di markas PBB di New York (23/9). Foto: AP/Mary Altaffer
TEMPO Interaktif, Washington -Iran mampu memproduksi uranium kaya cukup buat sebuah bom nuklir tunggal dalam satu tahun, tapi mungkin bakal butuh tiga-lima tahun buat meracik, mengetes, dan membentuknya menjadi sebuah senjata atom "siap pakai". Demikian pernyataan para pejabat top Pentagon.

Kerangka waktu anyar itu dipresentasikan di kongres setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama menekan Cina untuk kembali memberikan sanksi terhadap Iran dan Dinas Intelijen Amerika menyusun laporan komplet "Estimasi Intelijen Nasional" yang bakal mengawasi kemajuan nuklir Teheran.

Letnan Jenderal Ronald Burgess, Direktur Defense Intelligence Agency, menyebutkan, ada informasi tentang peralatan sentrifugal pada pusat pengayakan Iran di Natanz. Disebutkan, Iran sudah memproduksi uranium dalam kadar rendah dan belum bisa dipakai untuk membuat uranium yang diperkaya (dalam) kadar tinggi hingga ke level yang dibutuhkan untuk senjata nuklir.

Tapi, ketika ditanya berapa lama itu bakal mendorong Iran memproduksi uranium diperkaya dalam kadar tinggi untuk sebuah senjata nuklir tunggal jika pemimpin di sana memutuskannya, Burgess, kepada Komite Pertahanan Senat, mengatakan, "Umumnya--belum diketahui secara pasti angka sentrifugal yang mampu kita lihat sebenarnya--adalah sekitar satu tahun."

Jenderal James Cartwright, Wakil Kepala Staf Gabungan Militer Amerika Serikat, menyimpulkan, "Mereka punya cukup uranium diperkaya berkadar rendah saat ini. Jika mereka lebih jauh memproses dan mengayaknya, dalam setahun mereka bakal punya cukup materi untuk sebuah senjata." Namun masih butuh banyak waktu buat menyelesaikan sebuah bom, misalnya merancang dan mengetesnya.

"Pengalaman mengajarkan, bakal butuh tiga-lima tahun untuk berlanjut dari punya uranium diperkaya kadar tinggi menjadi sebuah 'senjata portabel yang siap pakai'... layaknya menciptakan sebuah pemantik. Sebuah ledakan yang ditetapkan sebagai senjata nuklir," Cartwright menjelaskan dalam panel di Washington, DC itu. Barat cemas Iran mengembangkan senjata nuklir dengan kedok program atom sipil. Sedangkan Teheran berkukuh bahwa program itu hanya untuk pembangkit listrik.

Michele Flournoy, Deputi Menteri Pertahanan untuk Kebijakan, menyatakan, Presiden Obama sudah memperjelas bahwa "semua pilihan tersedia di atas meja" soal program nuklir Iran. "Kami melihat sebagai tanggung jawab Departemen Pertahanan merencanakan semua keperluan dan menyediakan bagi Presiden suatu pilihan militer skala luas yang bakal mereka jadikan tindakan," katanya. "Tapi pilihan aksi militer belum layak, dan kami yakin bahwa pendekatan masih lebih efektif pada titik ini. Sekarang adalah kombinasi diplomasi dan tekanan."

Dari Sao Paulo, Brasil, Presiden Luiz Inacio Lula da Silva kemarin mengatakan bakal menasihati Mahmud Ahmadinejad bahwa dia bakal menanggung konsekuensi jika berupaya membangun senjata nuklir. Lula bakal ke Teheran bulan depan. "Saya akan ke sana dan bicara empat mata dengan Ahmadinejad. Jika dia bilang bakal membangun (senjata), dia bakal membayar mahal atas gerakannya," ujar Lula dalam sebuah konferensi baja di Sao Paulo tanpa menyebut detailnya.

Yang pasti, pemimpin negeri dengan ekonomi terbesar di Amerika Latin itu pernah mendesak dilanjutkannya dialog dengan Iran ketika kekuatan Barat menggegaskan sebuah ronde sanksi baru Perserikatan Bangsa-Bangsa.

REUTERS | AP | DWI ARJANTO

Berita terkait

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

4 Desember 2012

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

Amerika Serikat berkali-kali menyusup ke wilayah udara Iran.

Baca Selengkapnya

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

9 November 2012

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

Iran membenarkan klaim Pentagon bahwa pesawat tanpa awak Predator milik Amerika Serikat ditembaki oleh pesawat tempur mereka.

Baca Selengkapnya

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

9 November 2012

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

Beheshti menulis di dalam blognya bahwa dia diancam penguasa.

Baca Selengkapnya

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

11 Oktober 2012

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

Ia juga menyatakan tidak ada bukti bahwa Republik Islam mengembangkan senjata nuklir.

Baca Selengkapnya

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

10 Oktober 2012

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

Pemimpin spiritual Iran menyatakan Barat berbohong soal sanksi ekonomi akan dicabut jika negara itu menghentikan program nuklirnya

Baca Selengkapnya

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

4 Oktober 2012

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

Sanksi ekonomi dituding menjadi penyebab anjloknya nilai mata uang Iran hingga 40 persen.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

3 Oktober 2012

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

Unjuk rasa berlangsung tiba-tiba sehingga tak ada tambahan polisi untuk mengawal kedutaan. Dia mengatakan para demonstran meneriakkan, "Allahu Akbar".

Baca Selengkapnya

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

3 Oktober 2012

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

Mendapatkan kritik dari kelompok garis keras karena bersedia berunding dengan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

3 Oktober 2012

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

Presiden Iran menuduh kubu oposisi turut memperburuk krisis atas riyal.

Baca Selengkapnya

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

1 Oktober 2012

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

Layanan Gmail telah kembali bisa dinikmati sejak Minggu malam.

Baca Selengkapnya