TEMPO Interaktif, Yerusalem - Perdana Menteri israel Benjamin Netanyahu terus menantang masyarakat internasional dengan menegaskan pembangunan di Yerusalem Timur akan terus berlanjut.
Pernyataan itu ia sampaikan kembali hari ini dalam sebuah perayaan di Kota Kiryat Ata, sebelah utara Israel. “Kita kembali ke sini untuk membangun dan dibangun. Ini takdir khusus rakyat Israel,” Netanyahu menegaskan.
Berlanjutnya pembangunan 1.600 rumah baru bagi permukiman Yahudi di kota tua itu menimbulkan bentrokan antara warga Palestina dan polisi antihuru-hara Israel. Kekerasan meluas ke seantero Tepi Barat.
Dunia pun bereaksi. Mereka menekan Israel emnghentikan proyek itu dan segera kembali ke meja perundingan. Presiden Otoritas Palestina Mahmud Rida Abbas memang mensyaratkan penghentian proyek permukiman Yahudi di Yerusalem Timur dan Tepi Barat untuk memulai lagi pembicaraan damai dengan negara Zionis itu.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.