TEMPO Interaktif, Ottawa - Masalah nuklir Iran diperkirakan akan menjadi bahasan utama dalam konferensi tingkat menteri luar negeri Kelompok Delapan (G-8) yang berlangsung di Quebec, Kanada. Pertemuan dua hari itu berlangsung Senin ini.
Menteri Luar Negeri Kanada Lawrence Cannon mengatakan isu nuklir Negeri Persia itu menjadi keprihatinan mereka. Bahkan, ia menilai persoalan itu tidak dapat diselesaikan melalui pembicaraan damai. “Saya yakin kami tinggal sedikit pilihan kecuali sanksi tambahan terhadap Iran yang idealnya melalui Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” katanya.
Negara-negara Barat yang disponsori Amerika Serikat dan Israel memang mengkhawatirkan kekuatan nuklir baru Iran. Apalagi, seperti dilaporkan surat kabar the New York Times, Negeri Persia itu sedang membangun dua reaktor nuklir baru.
Seperti diumumkan oleh Direktur Badan Tenaga Atom Iran Ali Akbar Salehi bulan lalu, pemerintahnya akan membangun sepuluh fasilitas nuklir. Ia mengungkapkan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad telah memerintahkan pembangunan dua reaktor baru segera setelah perayaan tahun baru Iran 21 Maret lalu.
Salehi menambahkan sepuluh fasilitas itu akan dibangun di dalam gunung agar terlindung dari berbagai cara serangan. Seorang pejabat senior Iran mengatakan kapasitas dua reaktor baru itu anntinya sama dengan fasilitas serupa di Kota Qom. Artinya, Iran makin dekat menuju tahap pembuatan senjata pemusnah massal.
Pelaksanaan pertemuan G-8 ini berlangsung di tengah upaya pemberian sanksi lebih berat terhadap Negeri Mullah itu. Sejauh ini, Iran sudah menerima tiga sanksi.
AP/Toronto Sun/Faisal Assegaf