Pemilik Stasiun Televisi Anti-Chavez Ditangkap di Venezuela

Reporter

Editor

Jumat, 26 Maret 2010 06:31 WIB

REUTERS
TEMPO Interaktif, Caracas - Pemilik stasiun televisi di Venezuela yang memilih garis berseberangan dan bersikap kritis terhadap Presiden Hugo Chavez ditangkap Kamis (25/3). Hal ini meningkatkan keprihatinan terhadap tindakan pemerintah yang dilakukan untuk membungkam lawannya.

Guillermo Zuloaga, pemilik Globovision, ditangkap atas sebuah surat perintah yang menyebut dia dianggap "ofensif" kepada Presiden, seperti dijelaskan Jaksa Agung Luisa Ortega.

Zuloaga mengatakan perwira intelijen militer menahannya di bandara di negara bagian barat laut Falcon ketika ia sedang bersiap-siap terbang menggunakan pesawat pribadinya dengan istrinya ke pulau Bonaire di Karibia untuk liburan.

Penangkapan ini merupakan perkembangan dari upaya Chavez mengendalikan siaran televisi itu karena dituduh berusaha untuk melemahkan pemerintahannya. Globovision telah menjadi satu-satunya stasiun televisi anti-Chavez yang berhaluan kiri dan memilih menjadi oposan setelah saluran lainnya diblok. Misalnya saluran RCTV terpaksa beralih ke saluran televisi kabel dan TV satelit pada bulan Januari.

Ortega mengatakan jaksa sedang menyelidiki Zuloaga atas komentar dia yang dilakukan baru-baru ini dalam pertemuan di pulau Karibia Belanda Aruba, di mana ia bergabung dengan para eksekutif media lain mengkritik Chavez yang dinilai membatasi kebebasan berbicara dan menindak para kritikus.

Anggota parlemen pro-Chavez, Manuel Villalba mendesak jaksa pada Rabu lalu untuk menyelidiki Zuloaga yang dituduh mengatakan bahwa pemerintah Venezuela menindak para kritikus. "Dia harus bertanggungjawab," kata Villalba kepada Radio Nacional.

Tindakan Chavez menangkap Zuloaga menunjukkan bahwa pemerintah "totaliter bertindak seperti pemerintah, seperti Kuba," kata Alejandro Aguirre, presiden Inter American Press Association, yang berbasis di Miami dan telah bentrok dengan Chavez selama bertahun-tahun dalam masalah kebebasan berpendapat.

Kejaksaan Agung dalam sebuah pernyataan mengatakan, jaksa sedang menyelidiki Zuloaga karena dituduh melanggar undang-undang Venezuela yang melarang menyebarkan "informasi palsu melalui medium apapun," termasuk surat kabar, radio, televisi, e-mail atau selebaran, "yang menyebabkan kepanikan publik."

“Zuloaga terancam penjara lima tahun penjara jika dinyatakan bersalah,” kata jaksa itu.

Penangkapan ini terjadi setelah anggota parlemen pro-Chavez, Cilla Flores, mengumumkan bahwa Wilmer Azuaje, politikus oposisi telah ditahan karena kejahatan yang tidak diketahui. Azuaje, mantan sekutu Chavez, diduga korupsi oleh anggota keluarga Chavez di negara bagian asal mereka Barinas.

Penangkapan Zuloaga juga terjadi tiga hari setelah politisi oposisi Oswaldo Alvarez Paz ditahan untuk pernyataan yang dibuat pada Globovision talk show pada 8 Maret.

Alvarez Paz dituduh melakukan konspirasi, menyebarkan informasi palsu, dan menghasut publik melakukan kejahatan setelah berkomentar bahwa Venezuela telah berubah menjadi surga bagi pengedar narkoba. Ia juga mengatakan ia mendukung tuduhan seorang hakim Spanyol bahwa pemerintah Venezuela telah bekerja sama dengan kelompok separatis Basque ETA dan pemberontak Kolombia.

Chavez telah menolak tuduhan tersebut sebagai kebohongan. Alvarez Paz dengan tegas menyangkal hal itu dan menyangkal telah melanggar hukum.

Miguel Henrique Otero editor koran Venezuela El Nacional, mengatakan penangkapan Zuloaga menunjukkan pemerintah Chavez tumbuh lebih otoriter dan mulai "lebih mirip kediktatoran tradisional."

"Itu kediktatoran, melakukan penangkapan dan mengambil orang-orang, memenjarakan mereka dan menghukum mereka atas kejahatan karena berpendapat," kata Otero. Dia berkata dia pikir pemerintahan Chavez bertindak seperti itu karena telah kehilangan popularitas dan "mereka gugup."

"Mereka ingin menciptakan begitu banyak ketakutan orang-orang yang melawan dalam diam," katanya.

Chavez tetap menjadi politisi terpopuler di negara itu tapi dukungan kepadanya membuat Venezuela menghadapi inflasi, kejahatan merajalela. Popularitas Chavez merosot di bawah 50 persen dalam jajak pendapat akhir tahun lalu dan terus menurun dalam beberapa bulan terakhir, kata ahli jajak pendapat Luis Vicente Leon dari perusahaan Caracas Datanálisis.

Carlos Correa, direktur kelompok hak Publico Espacio, mengutuk penangkapan Zuloaga. "Ini jenis tindakan terhadap kebebasan berekspresi dan terhadap hak bahwa semua rakyat Venezuela harus mendengarkan pluralitas, visi yang berbeda, harus ditolak," katanya.

Inter-American Commission on Human Rights mengungkapkan keprihatinannya dan mengatakan penahanan Zuloaga menunjukkan "kurangnya independensi peradilan dan penggunaan sistem peradilan pidana untuk menghukum pernyataan kritis."


AP | HAYATI MAULANA NUR

Berita terkait

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

6 Juli 2017

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka

Baca Selengkapnya

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

5 Juli 2017

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.

Baca Selengkapnya

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

29 Juni 2017

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.

Baca Selengkapnya

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

28 Juni 2017

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.

Baca Selengkapnya

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

28 Juni 2017

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.

Baca Selengkapnya

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

2 Mei 2017

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.

Baca Selengkapnya

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

28 April 2017

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.

Baca Selengkapnya

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

25 April 2017

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

20 April 2017

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

25 Maret 2017

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.

Baca Selengkapnya