Malaysia Dituding Eksploitasi Tenaga Kerja Asing

Reporter

Editor

Kamis, 25 Maret 2010 13:53 WIB

Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia di depan Kedubes Malaysia, Jakarta, Kamis (18/6). Mereka menghimbau pemerintah Malaysia untuk menghormati hak azasi dan melindungi buruh migran Indonesia dari tindak kekerasa. TEMPO/Adri Irianto
TEMPO Interaktif, Kualalumpur -Amnesty International meminta pemerintah Malaysia segera bertindak memerangi aksi kekerasan terhadap pekerja asing dan mereformasi undang-undang tenaga kerja mereka guna memberikan perlindungan yang lebih baik kepada pekerja asing.

Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan Amnesty International disebutkan bahwa banyak pekerja asing di Malaysia dipaksa bekerja dalam waktu yang lama dan sering mengalami siksaan, baik secara fisik, kata-kata, maupun kekerasan seksual.

"Buruh migran datang ke Malaysia untuk melepaskan diri dari kemiskinan dan mencari nafkah bagi keluarga mereka. Namun, ketika mereka tiba, banyak buruh yang bekerja keras dan mengalami eksploitasi," ujar Amnesty International.

Menurut Amnesty, Malaysia sangat bergantung pada buruh migran. Mereka memenuhi sekitar seperlima pasar tenaga kerja di Malaysia dan bekerja di bagian konstruksi, pabrik, restoran, rumah tangga, serta perkebunan sawit. Namun, menurut Amnesty International, para buruh migran mendapat gaji lebih kecil dari yang dijanjikan, bekerja dalam kondisi tak aman, dan mengalami penahanan serta penyiksaan. Padahal mereka diiming-imingi oleh agen bakal mendapat gaji besar, tapi malah dieksploitasi dan disiksa.

Laporan ini dikeluarkan setelah tim dari Amnesty International mengunjungi Malaysia pada Juli 2009. Kelompok pejuang hak asasi manusia ini mewawancarai lebih dari 200 buruh, baik legal maupun ilegal. Hasil kunjungan tersebut dituangkan dalam laporan setebal 100 halaman bertajuk "Terjebak Eksploitasi Buruh Migran di Malaysia".

Menteri Tenaga Kerja Malaysia S. Subramaniam membantah anggapan bahwa buruh migran di Malaysia mengalami diskriminasi. Subramaniam mengatakan buruh migran mendapat hak yang sama dengan buruh Malaysia.
Subramaniam juga berdalih dengan menyatakan para buruh migran bisa mengeluhkan eksploitasi yang dialami mereka ke Departemen Tenaga Kerja agar kasus itu bisa diselesaikan secara cepat.

"Sistem membawa buruh migran sudah terbentuk dalam sebuah sistem yang legal... itu adil bagi semua pihak," ujar Subramaniam.

AL JAZEERA | AP | SUNARIAH

Berita terkait

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

6 September 2017

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.

Baca Selengkapnya

Harapan Oposisi Jiran

23 Agustus 2017

Harapan Oposisi Jiran

Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.

Baca Selengkapnya

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

14 Agustus 2017

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

14 Agustus 2017

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

21 Juli 2017

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.

Baca Selengkapnya

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

28 Mei 2017

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.

Baca Selengkapnya

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

21 Mei 2017

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

17 Mei 2017

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.

Baca Selengkapnya

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

11 Mei 2017

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.

Baca Selengkapnya

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

10 Mei 2017

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya