Burma Tolak Batalkan Undang-Undang Pemilu

Reporter

Editor

Rabu, 17 Maret 2010 21:28 WIB

TEMPO Interaktif, Manila -Menteri Luar Negeri junta militer Burma, Nyan Win, menolak permintaan Menteri Luar Negeri Filipina Alberto Romulo untuk membatalkan undang-undang pemilihan umum yang baru diterbitkan Burma. Dalam undang-undang itu, pemerintah junta militer membuat peraturan yang tidak memperbolehkan aktivis prodemokrasi, Aung San Suu Kyi, terlibat dalam pemilu yang akan digelar tahun ini.

Permintaan itu disampaikan Romulo saat bertemu dengan Nyan Win di Manila. Namun Romulo mengaku kecewa karena Nyan Win tidak bicara banyak dalam pertemuan tersebut.

"Dia hanya mendengar," kata Romulo kepada reporter setelah melakukan pertemuan tertutup dengan Nyan Win. "Dia mengatakan kepada saya bahwa itu undang-undang."

Romulo mengatakan Burma seharusnya berkomitmen terhadap reformasi institusi politik di negaranya yang telah dijanjikan sebelumnya.

"Burma telah menjanjikan peta jalan menuju demokrasi ke Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan ke dunia. Kami hanya meminta mereka mengimplementasikan peta jalan demokrasi mereka," kata Romulo.

Dengan aturan ini, kata Romulo, pemilu di Burma tidak akan kredibel. Namun, ucap Romulo, dirinya telah meminta menteri luar negeri anggota ASEAN untuk menekan Burma agar mencabut undang-undang itu, saat mereka bertemu di Vietnam 8 April mendatang.

Dalam undang-undang baru itu tertulis aturan yang melarang siapa pun yang pernah menjalani hukuman karena kejahatan menjadi anggota partai politik atau kandidat dalam pemilu.

Hukum ini jelas menghambat langkah Suu Kyi untuk ambil bagian dalam pemilu. Sebab, Suu Kyi, sejak menang pemilu pada 1990, telah menjalani serangkaian hukuman.

M & C | SUNARIAH

Berita terkait

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar

Baca Selengkapnya

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.

Baca Selengkapnya

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.

Baca Selengkapnya

Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?

Baca Selengkapnya

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.

Baca Selengkapnya

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.

Baca Selengkapnya

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.

Baca Selengkapnya

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.

Baca Selengkapnya