Lomba Nuklir Ala Israel dan Suriah di Timur Tengah  

Reporter

Editor

Selasa, 9 Maret 2010 20:02 WIB

Peta Reaktor Nuklir Israel. Dok: www.pbs.org
TEMPO Interaktif, Paris - Dua negeri berseteru di Timur Tengah, Israel dan Suriah, Selasa waktu setempat, mengumumkan ambisinya sedang mengembangkan energi nuklir. Israel diperkirakan memiliki prospek lebih bagus meskipun dikerjakan dengan rahasia yang sangat ketat.

Sementara itu, sejumlah negara meletakkan harapannya pada konferensi di Paris yang membahas masalah nuklir untuk keperluan sipil. Sebab selama ini pemicu pemanasan global disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, namun demikian pengunaan energi nuklir perlu mendapatkan perhatian penuh demi keselamatan umat manusia di masa mendatang.

Untuk itu pengumuman kedua negara yang akan memanfaatkan energi nuklir harus diawasi ketat oleh inspektur internasional agar tidak dikembangkan menjadi senjata pembunuh. Iran, misalnya, kini mendapatkan tekanan kuat dari dunia internasional agar membuktikan energi nuklirnya benar-benar untuk tujuan damai. Pada acara tersebut, Iran dan Korea Utara dua negara yang telah mengembangkan nuklir tidak diundang dalam konferensi Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan.

Menteri Infrastruktur Israel Uzi Landau mengatakan kilang nuklir yang dibangun di Israel tingkat keselamatan dan keamanannya dikontrol secara ketat. Perlu diketahui, jelasnya, pembangunannya bekerjasama dengan para ilmuwan dan insinyur dari "tetangga-tetangga Arab kami."

"Israel membangun energi nuklir demi melepaskan ketergantungan dari energi batubara," kata Landau.

Program pembangunan tersebut, tambah Landau, untuk membantu Israel aman dari suplai energi sekaligus memerangi pemanasan global. Selama ini Israel menggunakan batubara dan gas untuk menghasilnya energi listrik. Upaya Israel memanfaatkan energi nuklir selama ini diam-diam dikembangkan program senjata nuklir yang mendapatkan perhatians erius dari Agen Energi Atom Internasional (IAEA).

Secara terpisah, pada konferensi tersebut Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faysal Mekdad mengatakan "Negerinya kini sedang mencari sumber energi alternatif, termasuk energi nuklir."

"Penerapan energi nuklir untuk tujuan damai tidak harus dimonopoli oleh sedikit negara pemilik teknologi itu, melainkan harus disediakan untuk seluruh negara," kata Mekdad.

Di antara kedua negara yang sedang bermusuhan, Israel jauh lebih memungkinkan mampu mengembangkan energi nuklir karena negara ini telah memiliki kecakapan teknik dan infrastruktur. Tetapi Israel belum menandatangani perjanjian nonproliferasi, yang bertujuan membatasi jumlah negara yang mampu mengembangkan senjata nuklir.

Sesunggunya gagasan mengembangkan energi nuklir di Israel sudah lama mengemuka. Bahkan pada 2007, salah satu pendahulu Landau mengatakan dia akan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di pada pasir Negev, Israel selatan.

Beberapa bulan lalu Landau bertemu dengan Menteri Energi Perancis Jean-Louis Borloo dan menyampaikan ide Perancis-Israeli-Yordania bekerjasama dalam pembangunan reaktor nuklir. Borloo sangat antusias dengan gagasan Landau. Sebab Perancis merupakan negara yang membutuhkan banyak energi listrik dari tenaga nuklir dibandingkan dengan negara-negara lain dan antusias ingin mengembangkan energi nuklir untuk industri. Selain itu, Perancis melihat ada peluang ekspor.

Pada 1950, Perancis membantu Israel membangun reaktor nuklir di Dimona. Israel dipercaya menggunakan reaktor nuklir sebagai senjata mematikan. Namun Israel membantah menggunakan tenaga nuklir menjadi senjata pemusnah menyusul kebijaksanaan negaranya yang disebut "ambiguitas nuklir." Israel juga diyakini memiliki reaktor nuklir untuk penelitian di Nahal Soreq, tak jauh dari Tel Aviv.

AP | CHOIRUL










Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya