Pembuat Film Fitnah Diadili di Belanda  

Reporter

Editor

Kamis, 21 Januari 2010 11:22 WIB

AP/Stephen Chernin
TEMPO Interaktif, Amsterdam - Geert Wilders anggota parlemen Belada dari sayap kanan dan pembuat film pendek Fitnah, Rabu, diadili di pengadilan Amsterdam, Belanda. Dia didakwa menyebarkan kebencian terhadap umat Islam. Wilders diancam hukuman penjara 15 bulan.

Pemimpin Partai Kebebasan ini menolak tuduhan yang disampaikan oleh jaksa penuntut umum. Wilders berkilah, pembuatan film Fitnah merupakan bentuk perwujudan hak kebebasan berbicara.

Di depan majelis hakim, Wilders mengatakan, "Saya tahu kata-kata yang saya gunakan kadang-kadang keras, tetapi mereka adalah orang-orang yang tidak sabar."

Dia melanjutkan, "Saya juga tidak bermaksud menyakiti perasaan masyarakat. Saya tidak memusuhi kaum Muslim. Saya hanya punya masalah dengan Islam dan Islamisasi terhadap negeri kami sebab Islam bertentangan dengan kebebasan," ujarnya. Sekitar 200 pendukung Wilders melakukan demonstrasi di luar pengadilan. Mereka berteriak, "Stop Islamisasi di Eropa!"

Wilders dituntut ke pengadilan karena film Fitnah yang dirilis 2008 lalu dianggap memusuhi umat Islam. Menurut umat Islam, ia telah menafikkan isi Quran dan menggambarkan bahwa serangan 11 September 2001 ke AS merupakan perintah dari ayat-ayat Quran.

Dalam tulisan di situsnya sebelum diadili, anggota Dewan ini mengatakan, "Akan melakukan perlawanan dan menyakini hanya proses politiklah yang bisa membebaskan dirinya dari dakwaan."

Ketika film ini beredar, mendapatkan protes dari Pakistan, Iran, Indonesia, dan Afganistan. Oleh karenanya, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menganggap film ini sebagai bentuk "penyerangan anti-Islam."

Sebelumnya, Wilders pernah mengecam keras Islam dan menunjukkan sikapnya anti-Islam di media massa, termasuk mengusulkan pelarangan terhadap Al Quran dan membandingkan kita suci itu dengan buku karya Adolf Hitler Mein Kampf.

Wilders telah menjadi salah satu politisi unggul di Belanda. Partainya tahun lalu terbesar nomor dua di Parlemen Eropa. Dalam jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan indikasi, Partai Kebebasan akan menjadi partai terbesar di Parlemen Belanda saat pemilihan umum nasional digelar Mei 2001.

AP | ALJAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Ada Ancaman Teror, Konser Band Allah-Lass di Rotterdam Dibatalkan

24 Agustus 2017

Ada Ancaman Teror, Konser Band Allah-Lass di Rotterdam Dibatalkan

Konser band rock Allah-Lass di Rotterdam, Belanda batal setelah ada laporan ancaman teror dari kepolisian Spanyol

Baca Selengkapnya

Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Stasiun Amsterdam, Dua Orang Kritis

11 Juni 2017

Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Stasiun Amsterdam, Dua Orang Kritis

Sebuah mobil menabrak delapan pejalan kaki di siatsiun kereta utama Amsterdam, Belanda

Baca Selengkapnya

Raja Belanda 21 Tahun Kopilot Pesawat, Penumpang Tak Pernah Kenal

18 Mei 2017

Raja Belanda 21 Tahun Kopilot Pesawat, Penumpang Tak Pernah Kenal

Raja Belanda, Willem-Alexander ternyata sudah 21 tahun menjadi kopilot pesawat komersial, serunya penumpang pesawat tak mengenalinya.

Baca Selengkapnya

Partai Anti-Islam Belanda Ingin Berkoalisi dengan Pemenang Pemilu

17 Maret 2017

Partai Anti-Islam Belanda Ingin Berkoalisi dengan Pemenang Pemilu

Politisi anti-Muslim sekaligus pemimpin Partai Kebebasan Belanda, Geert Wilders siap masuk pemerintahan baru yang dipimpin Mark Rutte.

Baca Selengkapnya

Buntut Perseteruan, Turki Kembalikan 40 Sapi ke Belanda

16 Maret 2017

Buntut Perseteruan, Turki Kembalikan 40 Sapi ke Belanda

Ketua Asosiasi Produsen-Produsen Daging Merah Turki, Bulent Tunc mengatakan bahwa pihaknya siap mengirim kembali sekitar 40 ekor sapi ke Belanda.

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Rutte Berkoalisi Susun Pemerintahan Baru Belanda

16 Maret 2017

Menang Pemilu, Rutte Berkoalisi Susun Pemerintahan Baru Belanda

Mark Rutte, pemenang pemilu Belanda, diperkirakan akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan D66 dalam membentuk pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Di Kampung Halaman, Pemimpin Anti-Islam Belanda Ini Tak Disukai

16 Maret 2017

Di Kampung Halaman, Pemimpin Anti-Islam Belanda Ini Tak Disukai

Warga Venlo berharap pemimpin anti-Islam Belanda, Geert Wilders, tak terpilih menjadi perdana menteri.

Baca Selengkapnya

Geert Wilder Akui Kalah dan Ucapkan Selamat ke PM Rutte

16 Maret 2017

Geert Wilder Akui Kalah dan Ucapkan Selamat ke PM Rutte

Wilders menjanjikan akan menjadi oposisi yang tegas dan kritis jika partainya tidak diajak berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Wilders Kalah di Pemilu, Rutte: Stop untuk Populisme yang Salah

16 Maret 2017

Wilders Kalah di Pemilu, Rutte: Stop untuk Populisme yang Salah

Perdana Menteri Mark Rutte menegaskan Belanda ingin tetap sebagai negara yang aman, stabil dan makmur.

Baca Selengkapnya

Unggul atas Wilders, Partai Mark Rutte Menang di Pemilu Belanda

16 Maret 2017

Unggul atas Wilders, Partai Mark Rutte Menang di Pemilu Belanda

Partai Mark Rutte menang dengan 31 kursi, unggul atas partai pimpinan Geert Wilders yang dapat 19 kursi.

Baca Selengkapnya