TEMPO Interaktif, Jakarta - Banyak diduga bahwa laki-laki akan menyewa pelacur jika mereka tidak memiliki pasangan berhubungan seks. Tapi sebuah riset di London, yang melibatkan 103 pria hidung belang, menunjukkan hal berbeda.
Sedang alasan yang disebutkan mengapa mereka menggunakan pelacur, yang terbanyak, 32 persen, karena desakan kebutuhan seks.
Persentase di bawah lagi, 21 persen dan 20 persen, karena ingin mencoba pelacur dari etnis lain dan karena tidak puas--baik emosional maupun seksual-- dengan pasangan di rumah.
Sedang 15 persen lagi menggunakan pelacur karena alasan praktis: tidak ada komitmen. Begitu bayar, selesai. Tidak diributkan masalah emosional setelah berhubungan seks.
Ada juga, delapan persen, senang menggunakan pelacur karena ada suasana menegangkan. Ini karena ada perasaan melanggar tabu. Dalam jumlah kecil, tiga persen dan dua persen, menyewa pelacur karena sudah ketagihan dan karena tekanan teman-teman pria.
Para pria London hidung belang itu juga mulai menggunakan pelacur dari usia sangat muda. Hampir separuh, 44 persen, mulai menggunakan pelacur sebelum berusia 21 tahun. Ada yang 12 tahun sudah menyewa pelacur, ada pula yang 58 tahun baru menyewa pelacur untuk pertama kali.
Dari jumlah itu, sebagian besar--sampai 60 persen--pernah menggunakan pelacur di rumah bordil. Sedang 55 persen pernah bermain di rumah si pelacur. Sedang yang memanggil pelacur panggilan, mencapai 33 persen.
Nah sekarang negara tempat orang Inggris pernah dikunjungi dan di sana menyewa pelacur. Ternyata terbanyak di Belanda yakni 19 kali disebutkan, diikuti Thailand dengan delapan kali. Di tempat ketiga, tujuh kali, dari tiga negara yakni India, Amerika Serikat, dan Jerman.
Orang Inggris yang menyewa pelacur di Indonesia? Disebut dua kali, setara dengan Malaysia, Kuwait, Kuba, Singapura, Rusia.
NURKHOIRI
Berita terkait
Pakar Bicara Kompleksitas Psikoseksual dalam Kasus Prostitusi Anak
25 Mei 2021
Kasus prostitusi anak di DKI Jakarta kembali terungkap. Dua muncikari ditangkap karena diduga mempekerjakan sebanyak 18 anak sebagai pelacur.
Baca SelengkapnyaAnaknya Tersangka Pemerkosaan, Anggota DPRD Kota Bekasi Minta Maaf
22 Mei 2021
Keluarga berterima kasih kepada jajaran kepolisian yang telah memproses kasus pemerkosaan dan perdagangan anak itu secara transparan dan akuntabel.
Baca SelengkapnyaAnak Jadi Tersangka Pemerkosaan, Anggota DPRD Kota Bekasi Buka Suara
21 Mei 2021
Putra anggota DPRD Kota Bekasi itu, AT, sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerkosaan dan diduga melakukan perdagangan orang.
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan Anak Anggota DPRD Bekasi Tersangka pemerkosaan
19 Mei 2021
Polisi kini memburu pria berusia 21 tahun tersangka dugaan pemerkosaan dan perdagangan orang itu karena dua kali tidak mengindahkan panggilan.
Baca SelengkapnyaKasus Prostitusi Anak di Cafe Kayangan, LPSK Beri Saran ke Polisi
25 Januari 2020
LPSK berharap kasus prostitusi anak di Cafe Kayangan diproses dengan 2 undang-undang sekaligus demi perlindungan kepada korban perdagangan orang itu.
Baca SelengkapnyaTemuan Mengejutkan Dugaan Prostitusi Remaja Pencari Suaka
23 Agustus 2019
Polisi menyatakan tak tahu menahu perihal prostitusi remaja asal pengungsi pencari suaka. Tempo menelusuri dan menemukan remaja itu adalah ...
Baca SelengkapnyaSimak 4 Penyakit Langka pada Anak di Indonesia
28 Februari 2019
Ada 8 ribu penyakit langka yang dalami masyarkat dunia. Intip 4 salah satu penyakit langka di Indonesia
Baca SelengkapnyaPerdagangan Anak Berkedok Terapis Pijat, Begini Pelaku Merekrut Korban
21 September 2018
Pelaku perdagangan anak menawarkan korban ke sejumlah pelanggan untuk dieksploitasi secara seksual.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Perdagangan Anak Berkedok Terapis di Panti Pijat
21 September 2018
Polres Bandara Soekarno - Hatta mengungkap praktek perdagangan anak dan orang berkedok terapis panti pijat di Bali.
Baca Selengkapnya3 ABG Jadi Korban Bisnis Prostitusi di Apartemen Kalibata City
7 Juli 2018
Tersangka mengaku menjalankan bisnis prostitusi dengan mempekerjaan perempuan di bawah umur sebagai pekerja seks.
Baca Selengkapnya