Israel Siapkan Bantuan Miliaran Rupiah untuk Warganya di Tepi Barat  

Reporter

Editor

Senin, 14 Desember 2009 10:33 WIB

Tentara Israel berusaha menyingkirkan bendera Palestina yang dipasang oleh demonstran yang menentang perbatasan Israel di Tepi Barat, Jumat (23/10). REUTERS/Yannis Behrakis

TEMPO Interaktif, Pemerintah Israel memutuskan memberikan bantuan miliaran rupiah untuk warganya yang tinggal di daerah pendudukan Tepi Barat. Partai Buruh keberatan.

Israel sengaja mendisain daerah pendudukan Tepi Barat sebagai bagian dari negara sehingga dipandang perlu meningkatkan jumlah dana bantuan.

Misalnya dalam bentuk pengurangan pajak, atau bentuk bantuan lainnya.

Kebijakan tersebut seiring dengan diruntuhkannya sejumlah bangunan baru yang berdiri di pinggiran jalan di daerah pendudukan.

Hingga saat ini warga Israel yang mendiami daerah penddudukan mencapai dua juta orang, 110 ribu di antaranya diam di Tepi Barat.

Menanggapi keputusan tersebut, Partai Buruh mengingatkan agar bantuan keuangan tidak jatuh kepada para ekstrimis. Jumat pekan lalu, sebuah masjid di Tepi Barat dihujani tembakan dan dilumuri cat grafiti oleh kelompok Yahudi ekstrim.

Pemimpin Partai Buruh Ehud Barak mengatakan, "Saya pikir, kami tidak membutuhkan hadiah penghargaan dalam berbagai bentuk termasuk di antaranya peta prioritas negara."

Lima menteri Partai Buruh yang tergabung dalam koalisi pemerintah menentang rencana pemberian bantuan tersebut. Sementara partai koalisi lainnya Likud, Yisrael Beiteinu, dan Shas memberikan dukungan penuh.

Komunitas intenasional menganggap seluruh penduduk Israel yang tinggal di daerah pendudukan Palestina adalah ilegal dan melanggar hukum internasional. Namun hal tersebut diabaikan Israel.

Seorang pejabat senior di pemerintahan menyebutkan, selama ini sesungguhnya banyak warga Israel-Arab lebih banyak diuntungkan delapan kali lipat daripada warga Israel yang tinggal di daerah pendudukan.

Kelompok oposisi mengatakan bahwa kebijaksanaan bantuan kepada warga di daerah pendudukan tidak sejalan dengan komitmen pemerintah terhadap proses perdamaian dengan bangsa Palestina.

Untuk itu, Partai Khadima meminta Perdana Menteri Benjmain Netanyahu membatalkan deklarasi yang pernah dibuat yakni "Dua Negara Dua Rakyat."

Namun Netanyahu menolak permintaan tersebut. "Kami akan melanjutkan pembangunan masa depan daerah pendudukan dengan kerangka kerja sebuah persetujuan permanen (dengan bangsa Palestina)," ucapnya.

BBC | CHOIRUL

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya