Perubahan Iklim, Negeri Kaya Ingkar Janji Terhadap Negeri Miskin

Reporter

Editor

Rabu, 25 November 2009 10:13 WIB

Presiden AS Barack Obama saat KTT Perubahan Iklim di Majelis Umum PBB, Selasa (22/9). (AP Photo / Richard Drew)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Negara-negara berkembang dijanjikan dapat kompenasi uang dari negara-negara industri. Namun itu sekedar janji, demikian hasil investigasi BBC.

Sejak dideklarasikan 2001 di Bon, Jerman, tentang perubahan iklim, negara-negara maju seharusnya membayar kompensasi terhadap negara-negara berkembang senilai Rp 3,8 triliun per tahun. Namun hingga kini janji tersebut tak pernah terwujud.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengingatkan negara-negara industri agar segera merealisasikan janjinya. Sementara, Uni Eropa menjelaskan bahwa pembayaran tersebut sudah dilakukan yang dikaitkan dengan kesepakatan bilateral, tetapi diakui hal itu sulit dibuktikan.

Dalam "Deklarasi Bonn 2001" yang diteken 20 negara industri, terdiri dari 15 negara yang tergabung dalam Uni Eropa, plus Kanada, Eslandia, Selandia Baru, Norwegia, dan Swis, semestinya negara-negara tersebut sudah membayar namun mereka ingkar janji.

Kalau dihitung sejak 2001 hingga 2008, mereka harus membayar uang senilai Rp 15 triliun. Namun yang dibayarkan cuma Rp 2,4 triliun. Itupun dikaitkan dengan bantuan yang digalang oleh PBB.

"Janji tak sepenuhnya dalam bentuk materi, namun (negara maju) perlu menjaga kepercayaan," ujar Ban Ki-moon.

Soal bayar-membayar dan janji negara-negara maju ini bakal menjadi pertanyaan pada sidang perubahan iklim yang akan berlangsung di Kopenhagen, Denmark, bulan depan.

Pada pertemuan tersebut, mungkin negara-negara miskin tidak akan bersedia menandatangani kesepakatan baru karena negara-negara maju telah ingkar janji.

"Kami frustasi dan dikhianati (oleh negara-negara maju)," ujar Richard Myungi, mediator untuk negara-negara berkembang.

BBC | CHOIRUL

Berita terkait

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

13 jam lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

3 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

7 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

15 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

18 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

19 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

19 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya