Obama Tengah Mengambil Hati Bangsa Asia

Reporter

Editor

Sabtu, 14 November 2009 11:22 WIB

TEMPO Interaktif, Tokyo -Presiden Amerika Serikat Barack Obama berjanji akan berperan penuh dalam merancang masa depan Asia.

Dalam pidatonya di depan 1.500 orang yang hadir di aula konser Suntory, Tokyo, Jepang, berulang kali dia menantang para pemimpin negara Asia untuk ambil bagian di pasar Amerika, demi keuntungan bersama dan menjaga pertumbuhan ekonomi.

Obama yang sempat menghabiskan masa kecilnya di Hawaii dan Indonesia, juga mengatakan bahwa komitmen Washington terhadap keamanan di Asia tak tergoyahkan. Bangsa Asia menurutnya merupakan bagian dari rencana Amerika dalam meningkatkan ekonomi.

Bahkan Amerika akan bekerjasama dengan China, negara yang tengah menggeliat dalam hal perkonomian, demi mewujudkan rencananya. Namun beberapa pengamat di Amerika menilai kebangkitan China tersebut mengorbankan Amerika.

"Tapi negara kami tidak pernah menghalangi China, tidak juga menganggap jalinan kerjasama dengan China akan melemahkan persekutuan kedua belah pihak," kata Obama.

Selain tentang China, dia juga menanggapi soal kritikan masyarakat Amerika atas upayanya meraih simpati Beijing pada isu Korea Selatan dan Iran, dengan bersandiwara dalam hal hak asasi manusia. Obama menegaskan bahwa dalam meningkatkan perhatian terhadap isu hak asasi manusia bersama Beijing, pihaknya tidak main-main.

Banyak pengamat Asia yang percaya bahwa campur tangan Amerika dalam perang di Afganistan dan Irak membuat negara adidaya itu terusir dari dinamika Asia, serta membuka kesempatan China memperbesar perannya di Asia.

Namun kembali Obama berkelit, "Meski Amerika terlibat dalam dua peristiwa perang di dunia, tapi komitmen kami terhadap keamanan Jepang dan Asia tak akan tergoyahkan."

Tak ketinggalan soal program nuklir Korea Utara, dalam pidatonya, secara tegas Obama meminta negara tersebut menelaah kembali soal program nuklirnya. Namun sekaligus meminta Washington jangan mengancam Pyongyang.

Negara terakhir yang dikomentarinya adalah Myanmar. Obama meminta junta militer Myanmar agar membebaskan tanpa syarat tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi, serta membebaskan para tahanan politik.

AFP/ANGIOLA HARRY

Advertising
Advertising

Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

22 Maret 2023

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

Satu Peta telah untuk perbaikan tata kelola penerbitan izin dan hak atas tanah.

Baca Selengkapnya

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

22 Maret 2023

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

Pemerintah berupaya mendorong UMKM untuk mengakses pembiayaan KUR sehingga usahanya cepat naik kelas.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

16 Maret 2023

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Kawasan ASEAN mempunyai modal cukup mumpuni untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia dengan PDB mencapai US$ 3,36 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

16 Maret 2023

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

Pemerintah Indonesia tetap memiliki harapan besar pada IPEF untuk menghasilkan hal-hal konkret.

Baca Selengkapnya

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

13 Januari 2023

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

BPKP mengaudit pelaksanaan kredit usaha rakyat (KUR). Penyaluran KUR terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Dampingi Jokowi di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

15 Desember 2022

Menko Airlangga Dampingi Jokowi di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

Jokowi menegaskan kemitraan ASEAN dan Uni Eropa harus didasarkan pada prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan.

Baca Selengkapnya

Peternak Demo di Depan Kantor Airlangga, Mengaku Berdarah-darah karena Harga Ayam Rendah

13 Desember 2022

Peternak Demo di Depan Kantor Airlangga, Mengaku Berdarah-darah karena Harga Ayam Rendah

Peternak mengaku sudah 12 tahun berdarah-darah karena harga ayam rendah. Mereka menyebut tak ada perlindungan dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Sherpa G20 Diyakini Capai Kesepakatan, Kemenko Perekonomian: Sekarang Proses, Masih Berjuang

13 November 2022

Sherpa G20 Diyakini Capai Kesepakatan, Kemenko Perekonomian: Sekarang Proses, Masih Berjuang

Sinyal tidak tercapainya kesepakatan G20 sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Selengkapnya

Optimistis Ekonomi 2022 5,2 Persen, Kemenko Perekonomian: Tiga Kuartal Tumbuh 5 Persen Lebih

29 Oktober 2022

Optimistis Ekonomi 2022 5,2 Persen, Kemenko Perekonomian: Tiga Kuartal Tumbuh 5 Persen Lebih

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian optimistis target pertumbuhan ekonomi pada 2022 sebesar 5,2 persen dapat tercapai.

Baca Selengkapnya