Abdullah, Penantang Karzai Mundur dari Pemilihan Presiden

Reporter

Editor

Senin, 2 November 2009 10:39 WIB

Calon presiden Afghanistan Abdullah Abdullah (tengah) duduk di antara para pendukungnya sebelum mengumumkan keputusannya untuk tidak berpartisipasi di putaran kedua Pemilihan di Kabul, Afghanistan, Minggu (1/11). AP Photo/Gemunu Amarasinghe
TEMPO Interaktif, Kabul - Penantang Hamid Karzai, Abdullah Abdullah, Ahad (1/11), mengumumkan mengundurkan diri sebagai calon presiden dalam pemilihan presiden Afghanistan putaran kedua, 7 November mendatang. Abdullah menuduh pemerintah tidak jujur.

Pengunduran Abdullah akan menyebabkan legitimasi pemerintahan Karzai lemah. Padahal Amerika Serikat dibawah kepemimpinan Barack Obama telah memberikan bantuan penuh terhadap Karzai, termasuk pengiriman pasukan tambahan sebanyak 40 ribu tentara Amerika untuk memerangi Taliban.

Menurut Daud Ali Najafi, pejabat pemerintah selaku Ketua Panitia Pemilihan Umum, kendati Abdullah mundur sebagai calon presiden, pemilihan presiden putaran kedua 7 November tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Sebaliknya, bagi Perserikatan Bangsa Bangsa pemilihan umum presiden putaran kedua sangat aneh jika hanya diikuti satu orang. "Sulit dimengerti, bagaimana mungkin pemilihan putaran kedua diikuti hanya satu calon," ujar juru bicara PBB, Aleem Siddque.

Penarikan diri Abdullah nampaknya tidak mempengaruhi tekad pemerintah dan panitia pemilihan untuk melanjutkan proses pemilihan presiden. Bahkan pasukan asing di Afghanistan dibawah komando NATO akan membantu pengamanan pemilihan presiden.

"Kami tetap memberikan dukungan terhadap proses pemilihan presiden di Afghanistan. Tugas kami adalah mengamankan pemilihan presiden, bukan masuk ke ranah politik," kata juru bicara pasukan NATO Kolonel William Shanks

Abdullah adalah seorang dokter mata dan pernah menjadi menteri luar negeri pemerintah Hamid Karzai. Walaupun dia mundur sebagai calon presiden dalam pemilihan putara kedua, para pendukungnya tidak akan memboikot pemilihan tersebut.

Ketika menyampaikan keputusannya, suara Abdullah terdengar berat dan terputus-putus. Matanya berlinang air mata berbicara di depan ribuan pendukungnya di sebuah tenda raksasa, sekaligus dijadikan markas koordinasi.

"Saya sudah pertimbangkan penuh seksama untuk mundur dari pemilihan presiden," katanya.

Dengan mundurnya Abdullah, Hamid Karzai diperkirakan memenangkan pemilihan presiden putaran kedua dengan mudah. Tim kampanye Karzai yakin akan memenangkan kembali pemilihan mendatang.

"Keputusan Dr Abdullah telah mengecewakan kami," kata Karzai.

Sementara itu, Taliban, organisasi Islam militan yang menentang pemilihan putaran kedua, menganggap pengunduran diri Abdullah tak ada pengaruhnya, khususnya dalam kebijakan pemerintahan Afghanistan.

"Sejauh yang saya tahu, tidak akan ada perubahan kebijakan di pemerintahan," kata juru bicara Taliban Muhammad Yusuf di tempat persembunyiannya.

REUTERS | CHOIRUL

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya