TEMPO Interaktif, Jakarta:Cagayan de Oro, Filipina: Badai tropis Lingling di Filipina menewaskan setidaknya 66 orang serta sekitar 110 orang lain hilang. Badai itu juga memporakporandakan Filipina bagian tengah dan selatan, Rabu (7/11).
Korban terbesar badai berkecepatan 75 kilometer perjam datang dari arah Samudera Pasifik sejak Selasa (6/11) tersebut terjadi di pulau kecil Camigiun. Di desa tersebut, Lingling menyapu lima desa dan setidaknya menewaskan 54 orang. Badai juga menciptakan banjir.
Korban lain di Cagayan de Oro, Mindanao, saat delapan orang tewas hanyut dan dua bayi hilang.
Setiap tahun, sebanyak 20 taifun dan badai tropis menyerang Filipina. Meski begitu, sangat jarang badai yang sampai ke Mindanao atau Camigiun, sehingga sangat mengejutkan. (fitri octarini-tempo news room)
Berita terkait
Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?
2 menit lalu
Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?
Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?