Venezuela Ancam Tutup 29 Radio yang Siarkan Tuntutan Kudeta

Reporter

Editor

Minggu, 6 September 2009 14:13 WIB

TEMPO Interaktif, Karakas - Venezuela mengancam akan membungkam 29 stasiun radio karena dicap mengelorakan tuntutan kudeta atas pemerintahan Presiden Hugo Chaves. Demikian dikatakan seorang pejabat tinggi pemerintahan itu Sabtu waktu setempat. Ancaman ini hanya beberapa pekan setelah lusinan stasiun radio ditutup dalam rangka pengawasan keras terhadap media massa.

Seperti ditulis Reuters, Menteri Infrastruktur, Diosdado Cabello, telah menutup 34 stasiun radio pada Juli lalu. Cabello mengatakan, pemerintah sedang melakukan 'demokratisasi` kepemilikan media. Sejumlah kalangan mengecam, tindakan itu sama saja dengan membatasi kebebasan pendapat dan membungkam kritik melalui radio.

Seolah tak peduli dengan kecaman. Sekutu Chavez yang memiliki kekuasaan penuh telah mengancam akan menutup sekitar 100 stasiun radio sekaligus. Ini sebagai bagian dari kampanye jangka panjangnya terhadap media swasta yang menurut pemerintah menentang pemerintahan Chavez.

"Sebanyak 29 stasiun radio lainnya, tak lama lagi juga akan dicabut izinnya," kata seseorang pro Chavez kepada ribuan pendukung sang presiden pada rapat politik. Orang tersebut tak memberikan kejelasan stasiun radio mana akan ditutup dan kapan dilakukan.

Cabello juga mengatakan, dia sedang melancarkan kasus hukum baru terhadap Globovision, jaringan televisi anti-pemerintah terkenal, dengan tuduhan menghasut kudeta terhadap Chavez. Teks pesan itu diedarkan pekan lalu di Venezuela, yang mengatakan bahwa suatu kudeta terhadap Chavez sudah semakin dekat.

Pesan lain juga diedarkan di kalangan pendukung Chavez, yang menyeru kepada mereka agar bersiap-siap menghadapi kudeta itu. Pemerintah segera membantah rumor itu. "Mereka (Globovision) menyiarkan rekaman yang diduga pesan telepon yang menyerukan dilakukannya kudeta," kata Cabello, salah seorang anggota lingkaran dalam Chavez. Ia lengket dengan kubu Chavez sejak pemerintahan pertama presiden, atau pada kudeta yang gagal pada 1992.

Chavez sempat ditumbangkan selama 48 jam, 10 tahun kemudian, dalam pemberontakan militer singkat setelah dia menang secara demokratis. Tindakan itu mendapat dukungan dari beberapa perusahaan televisi di negara itu.

Pada 2007, Chavez melakukan pembalasan, menolak memperbarui konsesi stasiun televisi swasta yang paling banyak dilihat di Venezuela, RCTV. Stasiun televisi ini hanya melakukan kegiatan sebagai TV kabel.

Chavez sejak lama mengancam akan menutup Globovision dengan alasan yang sama, dan pemerintah telah menghukum televisi itu dengan denda yang sangat besar dan menyeretnya ke meja hijau tahun ini.

ES/REUTERS/ANT

Advertising
Advertising

Berita terkait

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

6 Juli 2017

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka

Baca Selengkapnya

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

5 Juli 2017

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.

Baca Selengkapnya

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

29 Juni 2017

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.

Baca Selengkapnya

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

28 Juni 2017

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.

Baca Selengkapnya

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

28 Juni 2017

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.

Baca Selengkapnya

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

2 Mei 2017

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.

Baca Selengkapnya

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

28 April 2017

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.

Baca Selengkapnya

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

25 April 2017

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

20 April 2017

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

25 Maret 2017

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.

Baca Selengkapnya