25 Persen Wilayah Lebanon Selatan Di Bawah Perintah Evakuasi Israel

Rabu, 16 Oktober 2024 07:00 WIB

Petugas Bulan Sabit Merah Arab Suriah membantu seorang wanita saat melintasi area perbukitan di perbatasan Masnaa, setelah serangan Israel menutup jalan bagi kendaraan pada 14 Oktober 2024. REUTERS/Louisa Gouliamaki

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) menyebut Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi militer terhadap dari seperempat Lebanon selatan. Israel memulai serangan ke wilayah itu sejak dua pekan lalu.

Dilansir dari Reuters, Direktur Timur Tengah Badan Pengungsi PBB Rema Jamous Imseis mengatakan perintah evakuasi baru Israel ke 20 desa di Lebanon selatan memiliki arti bahwa lebih dari 25 persen wilayah negara itu kini terdampak.

"Orang-orang mengindahkan seruan untuk mengungsi ini, dan mereka melarikan diri hampir tanpa apa pun," kata Rema di Jenewa, Selasa, 15 Oktober 2025.

Pemerintah Lebanon mencatat serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 2.309 orang selama setahun terakhir. Selain itu, lebih dari 1,2 juta orang telah mengungsi.

Mayoritas telah tewas sejak akhir September ketika Israel memperluas kampanye militernya. Jumlah korban itu meliputo warga sipil dan kombatan.

Advertising
Advertising

Di kubu yang berlawanan, pemerintah Israel menyebut sekitar 50 warga negaranya, baik tentara maupun warga sipil, telah tewas selama konflik itu.

Israel mengatakan operasinya di Lebanon bertujuan untuk mengamankan kembalinya puluhan ribu penduduknya yang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Israel utara karena serangan Hizbullah.

Israel memperluas kampanye pengebomannya di Lebanon pada Senin pekan ini dan menewaskan sedikitnya 22 orang dalam serangan udara di utara. Serangan itu dilakukan terhadap sebuah rumah tempat orang-orang terlantar mencari perlindungan dari serangan Israel di Lebanon selatan.

Juru bicara kantor hak asasi manusia PBB Jeremy Laurence juga menyoroti serangan pada Senin lalu itu. Wilayah serangan meliputi kawasan Aitou yang penduduknya mayoritas beragama Kristen.

"Apa yang kami dengar adalah bahwa di antara 22 orang yang tewas terdapat 12 wanita dan dua anak-anak," ujar Jeremy, dilansir dari Reuters.

Jeremy menyebut bahwa serangan itu berdampak pada bangunan tempat tinggal empat lantai. Dia turut menyerukan penyelidikan atas serangan tersebut.

"Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, kami memiliki kekhawatiran nyata terkait dengan Hukum Humaniter Internasional (IHL), hukum perang, dan prinsip-prinsip pembedaan proporsi dan proporsionalitas," tuturnya.

Adapun petugas penyelamat masih mengeluarkan jenazah dari reruntuhan di Aitou hingga hari ini. Sebelumnya, salah satu serangan besar juga terjadi terhadap keluarga-keluarga yang mengungsi awal bulan ini di kota Ain Deleb di Lebanon selatan yang menewaskan lebih dari 30 orang.

Pilihan Editor: Serang UNIFIL di Lebanon, Israel Mulai Kehilangan Dukungan dari Eropa

Reuters

Berita terkait

Jepang Kecam Serangan Israel terhadap UNIFIL, Desak Gencatan Senjata

2 jam lalu

Jepang Kecam Serangan Israel terhadap UNIFIL, Desak Gencatan Senjata

Pemerintah Jepang menyatakan kecaman terhadap serangan Israel terhadap personel UNIFIL.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dengan Hizbullah!

3 jam lalu

Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dengan Hizbullah!

Saat bertemu PM Prancis Emmanuel Macron, Netanyahu menolak gencatan senjata dengan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

AS Beri Waktu Israel 30 Hari untuk Perbaiki Situasi di Gaza

4 jam lalu

AS Beri Waktu Israel 30 Hari untuk Perbaiki Situasi di Gaza

AS mengatakan israel harus memperbaiki situasi di Gaza dalam waktu 30 hari. Jika tidak, bantuan militer dari AS akan diberhentikan.

Baca Selengkapnya

Pesan Terakhir Shaaban Al-Dalu, Pemuda Palestina yang Terbakar Hidup-hidup oleh Bom Israel

4 jam lalu

Pesan Terakhir Shaaban Al-Dalu, Pemuda Palestina yang Terbakar Hidup-hidup oleh Bom Israel

Shaaban Al-Dalu adalah pemuda Palestina yang kematiannya disaksikan seluruh dunia lewat video yang viral setelah tendanya dibom Israel

Baca Selengkapnya

Dua Drone dari Lebanon Lagi-lagi Berhasil Menembus Pertahanan Udara Israel

7 jam lalu

Dua Drone dari Lebanon Lagi-lagi Berhasil Menembus Pertahanan Udara Israel

Drone yang ditembakkan dari Lebanon berhasil menembus langit Israel. Bunyi sirine meraung.

Baca Selengkapnya

Media: Israel Kesulitan Antisipasi Langkah Hizbullah Selanjutnya

8 jam lalu

Media: Israel Kesulitan Antisipasi Langkah Hizbullah Selanjutnya

Sebuah analisis baru-baru ini yang diterbitkan oleh Haaretz berpendapat bahwa menafsirkan tindakan Hizbullah menjadi semakin sulit bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dibawa ke Tempat Persembunyian Usai Sirine Serangan Udara Meraung

8 jam lalu

Netanyahu Dibawa ke Tempat Persembunyian Usai Sirine Serangan Udara Meraung

Sirine tanda serangan udara meraung di Israel. Netanyahu dibawa ke tempat persembunyian.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanggapan DK PBB soal UNIFIL hingga Komandan Pasukan Al Quds Masih Hidup

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Tanggapan DK PBB soal UNIFIL hingga Komandan Pasukan Al Quds Masih Hidup

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 15 September 2024 diawali oleh kekhawatiran Dewan Keamanan PBB usai UNIFIL diserang di Lebanon selatan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Kebobolan Serangan Iran dan Hizbullah, Israel 'Kekurangan' Rudal Pertahanan Udara

15 jam lalu

Kebobolan Serangan Iran dan Hizbullah, Israel 'Kekurangan' Rudal Pertahanan Udara

Serangan-serangan rudal Iran, Hizbullah dan Hamas berhasil melewati rudal pertahanan udara Israel yang pernah ditakuti.

Baca Selengkapnya

Israel Kepung Gaza, 50 Warga Sipil Palestina Tewas di Jabaila

19 jam lalu

Israel Kepung Gaza, 50 Warga Sipil Palestina Tewas di Jabaila

Israel kembali menyerang kamp pengungsi di Gaza dan menargetkan warga sipil.

Baca Selengkapnya