Ribuan Penduduk Terjebak di Jabalia saat Serangan Israel di Gaza Utara
Reporter
Savero Aristia Wienanto
Editor
Sita Planasari
Senin, 14 Oktober 2024 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Lintas Batas mengungkap ribuan orang terjebak di kamp Jabalia di Gaza saat pasukan Israel menyerang daerah itu pada Jumat lalu. Kejadian itu terjadi seminggu setelah Israel melancarkan serangan di sana ditujukan untuk menghentikan pergerakan Hamas.
Dilansir dari Reuters, Ahad, 13 Oktober 2024, setidaknya 20 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka pada Jumat malam akibat serangan Israel di Jabalia. Jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat di samping adanya kerusakan empat rumah.
Petugas medis setempat menuturkan bahwa serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 61 warga Palestina di seluruh Jalur Gaza pada hari Jumat. Hampir setengah dari korban tewas, termasuk 20 orang yang tewas di rumah itu, terjadi di Jabalia, distrik utara yang merupakan kamp pengungsian bersejarah terbesar di Gaza.
Militer Israel mengatakan telah menewaskan puluhan militan di Jabalia, meskipun masih belum jelas berapa banyak korban tewas yang merupakan warga sipil yang bukan bagian dari militer.
"Tidak seorang pun diizinkan masuk atau keluar; siapa pun yang mencoba akan ditembak," kata koordinator proyek MSF Sarah Vuylsteke di X, dikutip dari Reuters.
Sarah juga menyebut lima staf MSF terjebak di Jabalia. "Saya tidak tahu harus berbuat apa; kami bisa mati kapan saja. Orang-orang kelaparan. Saya takut untuk tinggal, dan saya juga takut untuk pergi," ujar Sarah menirukan percakapannya dengan Haydar, seorang pengemudi MSF.
Setidaknya 15 dari korban tewas di Jabalia sejak fajar disebabkan oleh serangan Israel yang menargetkan berbagai daerah, termasuk sekolah yang menampung orang-orang yang mengungsi. Pertahanan Sipil Gaza mengatakan puluhan orang terluka oleh tembakan pesawat nirawak quadcopter Israel di sekolah yang sama.
Tidak ada komentar langsung dari militer Israel. Mereka sebelumnya mengatakan militan Gaza menggunakan tempat perlindungan tersebut untuk berlindung. Tuduhan itu dibantah Hamas.
Militer Israel telah mengirim pasukan ke kota-kota terdekat Beit Hanoun dan Beit Lahiya serta Jabalia. Hamas mengatakan akan terus memerangi pasukan Israel.
Pejabat kesehatan Palestina telah melaporkan sedikitnya 130 kematian dalam operasi sejauh ini, sementara militer telah memerintahkan penduduk untuk mengungsi dari daerah-daerah yang menurut perkiraan PBB lebih dari 400.000 orang terjebak.
Di sisi lain, Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan kekhawatiran bahwa serangan Israel yang sedang berlangsung dan perintah evakuasi di Gaza utara dapat mengganggu fase kedua kampanye vaksinasi polio yang akan dimulai minggu depan.
Pilihan Editor: Dokter Lintas Batas Ungkap Warga di Kamp Jabalia di Gaza Terperangkap Serangan Israel
Reuters