Senator Amerika akan Kunjungi Burma

Reporter

Editor

Kamis, 13 Agustus 2009 18:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang senator Amerika Serikat, minggu ini akan mengunjungi Burma, dan akan menjadi pejabat Amerika pertama yang akan berkesempatan bertemu dengan pemimpin Junta militer Burma. Tiga hari, setelah Junta mengeluarkan keputusan memperpanjang status masa tahanan rumah tokoh prodemokrasi Aung San Suu Kyi selama 18 bulan lagi, pada Selasa (11/8) lalu. Dimana Junta juga menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara kepada warga Amerika John William Yettaw yang telah merenangi danau Inya Lake ke rumah Suu Kyi tanpa ijin, sehingga Suu Kyi dianggap melanggar peraturan status tahanan rumahnya, dan mendapat sanksi perpanjangan hukuman tahanan rumah ini.

Senator tersebut, Jim Webb, dari Partai Demokrat, yang mempunyai hubungan dekat dengan Presiden Barack Obama, direncanakan akan bertemu langsung dengan pemimpin Burma Jendral Than Shwe. "Pekan ini, Senator Jim Webb dijadwalkan untuk bertemu dengan para pemimpin tertinggi pemerintah Burma, termasuk Jendral Than Shwe," ujar rilis kantor Jim Webb. Ini merupakan pertemuan pertama seorang pejabat Amerika dengan pemimpin Than Shwe.

Selain berkunjung ke Burma, Webb, Ketua Sub Komite Asia Pasifik pada Departemen Luar Negeri Senat Amerika, juga akan mengunjungi Laos, pada Rabu (13/8) pekan ini, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Burma pada akhir pekan. "Ini adalah bagian dari komitmen Amerika untuk memperbaiki hubungan dengan Asia Tenggara," ujar senator dari negara bagian Virginia itu.

Pejabat pemerintah Burma belum mengkonfirmasi rencana pertemuan Webb dengan Than Shwe ini, tetapi menyambut baik rencana kunjungan itu, sebagai pertanda adanya perubahan positif dari kebijakan pemerintahan Barack Obama terhadap Burma. "Saya kira itu akan positif," ujar seorang pejabat Burma yang tak disebut namanya.

Washington terus-menerus menerapkan sanksi politik dan ekonomi kepada Burma sejak lama, tetapi baru-baru ini Menteri Luar Negeri Hillary Clinton menunjukkan perubahan sikap terhadap kebijakan Amerika di Asia Tenggara, dan bahkan menawarkan bantuan ekonomi jika pemerintah Burma memperbarui kebijakan-kebijakannya yang anti demokrasi.

Webb dijadwalkan juga akan melakukan pembicaraan dengan tokoh prodemokrasi Aung San Suu Kyi dari National League for Democracy dan juga akan diberikan kesempatan berkunjung ke ibukota Burma yang baru, Naypyidaw, yang selama ini tertutup bagi orang luar.

Pejabat Amerika Serikat terakhir yang mengunjungi Burma adalah Stephen Blake, direktur hubungan Asia Tenggara pada Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, pada bulan Maret lalu. Ia berhasil bertemu dengan menteri luar negeri Nyan Win, tapi gagal bertemu dengan Than Shwe.

Tetapi kalangan diplomat di Yangon berspekulasi tujuan kunjungan sebenarnya dari Jim Webb adalah untuk membebaskan John William Yettaw yang kini mendekam dalam penjara Insein, Yangon. Ini sesuai dengan kebijakan Presiden Barack Obama yang meminta Burma agar membebaskan Yettaw bersama semua ribuan tahanan politik lain, termasuk Aung San Suu Kyi. "Yettaw akan menjadi bagian dari pembicaraan," ujar seorang diplomat di Yangon. Kemungkinan sesudah kunjungan dan pertemuan Webb dengan Than Shwe, sementara Yettaw akan tetap berada dalam penjara selama beberapa waktu, dan sesudah itu akan dideportasi.

Namun pengacara Suu Kyi, Nyan Win, menolak spekulasi itu dan mengatakan kunjungan Webb untuk alasan ekonomi saja.

Peneliti hak asasi manusia spesialis Burma dari Human Rights Watch, David Mathieson, mengatakan, kemungkinan Than Shwe akan apresiatif terhadap agenda kunjungan Webb ini.

AP l WAHYUANA





Berita terkait

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar

Baca Selengkapnya

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.

Baca Selengkapnya

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.

Baca Selengkapnya

Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?

Baca Selengkapnya

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.

Baca Selengkapnya

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.

Baca Selengkapnya

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.

Baca Selengkapnya

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.

Baca Selengkapnya