Israel Serang Puluhan Target Hizbullah di Lebanon Usai Pembunuhan Hassan Nasrallah
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Minggu, 29 September 2024 20:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Israel mengatakan bahwa mereka melakukan serangan udara baru terhadap puluhan target Hizbullah di Lebanon, pada Minggu, 29 September 2024. Serangan diluncurkan setelah pembunuhan terhadap pimpunan Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Israel terus menggempur Lebanon pada hari Minggu. Militer mengatakan bahwa Israel menyerang puluhan target teroris di wilayah Lebanon dalam beberapa jam terakhir.
Serangan tersebut menargetkan gedung-gedung tempat senjata dan struktur militer organisasi tersebut. Militer telah menyerang ratusan target Hizbullah di seluruh Lebanon sejak Sabtu, katanya, dalam upaya melumpuhkan operasi militer dan infrastruktur kelompok tersebut.
Hizbullah memulai serangan lintas-perbatasan berintensitas rendah terhadap pasukan Israel sehari setelah Hamas, melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober 2024. Serangan Hamas ke Israel memicu perang di Jalur Gaza.
Israel telah mengungkapkan prospek operasi darat terhadap Hizbullah, yang memicu kekhawatiran internasional yang meluas.
Setelah kematian Nasrallah, Netanyahu mengatakan Israel telah menyelesaikan masalah atas pembunuhan warga Israel dan warga negara lain, termasuk warga Amerika.
Nasrallah telah memimpin Hizbullah selama tiga dekade lebih. Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan pembunuhan Nasrallah membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman.
Namun Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Reza Aref mengecam pertumpahan darah yang tidak adil. Ia mengancam bahwa pembunuhan Nasrallah akan membawa kehancuran bagi Israel.
Hamas mengutuk pembunuhan Nasrallah sebagai tindakan teroris pengecut.
Lebanon, Irak, Iran dan Suriah semuanya menyatakan berkabung nasional, sementara Houthi Yaman mengatakan mereka menembakkan rudal ke bandara Ben Gurion Israel pada hari Sabtu. Rudal itu diharapkan dapat mengenai Netanyahu saat ia kembali dari perjalanan ke New York.
AL ARABIYA
Pilihan editor: AS Perintahkan Staf Kedubes di Beirut Tinggalkan Lebanon