KBRI Tokyo Dukung Penguatan Literasi Bahasa Indonesia
Reporter
Antara
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 29 September 2024 09:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - KBRI Tokyo menyatakan dukungannya untuk penguatan literasi dan penguasaan bahasa Indonesia di Jepang. Sebab penguasaan Bahasa Indonesia dan juga Bahasa Jepang akan makin perkuat people-to-people contact antar masyarakat kedua negara. Sekaligus mendukung implementasi comprehensive strategic partnership kedua negara
Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Tokyo Muhammad Al Aula mengatakan hal tersebut dalam Seminar Tahunan (SEMTA) 2024 Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Jepang, di Balai Indonesia Sekolah Indonesia Tokyo (SIT), Sabtu, 28 September 2024. Menurut Aula, Seminar Tahunan 2024 oleh APPBIPA cabang Jepang ini sangat strategis untuk mendukung penguatan literasi masyarakat Indonesia dan peningkatan kemampuan penguasaan Bahasa Indonesia baik bagi masyarakat Indonesia maupun Jepang yang tertarik mempelajari Bahasa Indonesia.
Ketua Pengurus Harian APPBIPA Jepang Suyoto menyampaikan apresiasinya atas dukungan KBRI Tokyo terhadap setiap kegiatan yang digelar APPBIPA Jepang. Penguasaan Bahasa Indonesia dan Jepang akan semakin memperkuat hubungan masyarakat kedua negara.
Hadir selaku pembicara, Kepala Sekolah Indonesia Tokyo Ari Driyaningsih dan Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta (FBS UNJ) sekaligus Ahli Bahasa Liliana Muliastuti. Ari Driyaningsih dalam paparannya menjelaskan tenaga akademik di SIT berupaya meningkatkan penguatan kultur, bahasa, dan lingkungan yang berkebhinnekaan dalam proses belajar serta berinteraksi dengan pemangku kepentingan sekolah. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan sekolah Jepang dan lembaga lainnya guna memperkuat jati diri bangsa.
Sementara itu Liliana Muliastuti menekankan pentingnya memulai "Indonesian Wave" melalui promosi budaya Indonesia di seluruh dunia. Promosi bisa dilakukan lewat peningkatan kolaborasi dan inovasi strategis dalam mempromosikan Bahasa Indonesia di luar negeri.
Pilihan editor: Israel Larang Pertemuan Lebih dari 1.000 Orang Usai Pembunuhan Pemimpin Hizbullah