Ini Isi Pidato Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Majelis Umum PBB

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 27 September 2024 03:08 WIB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan pidato pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-79 di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS, 26 September 2024. REUTERS/Brendan McDermid

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Kamis, 26 September 2024, berpidato di hadapan Majelis Umum PBB. Ada beberapa poin penting yang perlu digarisbawahi dalam pidatonya. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan bahwa otoritas Palestina harus melaksanakan yurisdiksi penuhnya di jalur Gaza dan semua penyeberangan perbatasan termasuk Rafah.

Abbas juga mengatakan bahwa visi otoritas untuk era pasca perang di Gaza termasuk mengizinkan bantuan bantuan ke Gaza, penarikan penuh Israel dari Gaza dan kembalinya warga Palestina yang mengungsi ke rumah mereka.

Berikut, beberapa hal lagi yang disampaikan Mahmoud Abbas:

'Kami tidak akan pergi'

Abbas membuka pidatonya dengan langsung mengatakan bahwa warga Palestina tidak akan keluar dari Gaza. "Kami tidak akan pergi. Kami tidak akan pergi. Kami tidak akan pergi," katanya. "Palestina adalah tanah air kita. Ini adalah tanah ayah kami, kakek kami. Ini akan tetap menjadi milik kami."

Advertising
Advertising

"Dan jika ada yang pergi, itu adalah para perampas kemerdekaan."

Menyesalkan Tindakan AS yang “mendorong” Israel melanjutkan perang

Mahmoud Abbas mengatakan bahwa ia tidak mengerti mengapa Amerika Serikat "bersikeras menentang" Palestina.

"Kami menyesalkan bahwa Amerika Serikat, negara demokrasi terbesar di dunia, telah tiga kali menghalangi rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut Israel untuk melakukan gencatan senjata," kata presiden Otoritas Palestina itu. "AS sendiri yang berdiri dan mengatakan, 'Tidak, pertempuran akan terus berlanjut."

Dia menambahkan bahwa hal ini hanya mendorong Israel untuk melanjutkan perang. "Selama AS mendukungnya, mengapa tidak terus berlanjut?"

Meminta Komunitas Internasional Jatuhkan Sanksi untuk Israel

Abbas menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel Pasukan Israel telah menghancurkan sebagian besar bangunan dan infrastruktur di Gaza, kata Mahmoud Abbas, dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel.

"Siapa pun yang pergi ke Gaza, yang pernah mengenalnya sebelumnya, tidak akan mengenalinya lagi," kata pemimpin Otoritas Palestina itu. "Itu sudah tidak ada lagi. Tujuh puluh lima persen dari semua yang ada di Gaza telah hancur total."

"Masyarakat internasional harus segera menjatuhkan sanksi terhadap Israel."

Mengutuk Agresi Israel atas Lebanon

Mahmoud Abbas mengatakan bahwa orang-orang di Lebanon sedang mengalami "perang genosida". "Kami mengutuk agresi ini, dan kami menuntut agar agresi ini segera dihentikan," kata Abbas, presiden Otoritas Palestina.

Mengecam para pemukim sebagai 'gerombolan terorisme'

Mahmoud Abbas mengkritik pasukan Israel di bawah kepemimpinan PM Benjamin Netanyahu yang mendukung "gerombolan terorisme pemukim" karena menghancurkan ratusan rumah di wilayah Palestina yang diduduki dan merampas tanah. "Mereka membangun di mana-mana di Palestina," kata pemimpin Palestina itu tentang para pemukim.

AL JAZEERA | REUTERS

Pilihan Editor: Indonesia Pertanyakan Peran Dewan Keamanan PBB dalam Perdamaian Palestina

Berita terkait

Diprotes Zionis, Jurnalis Palestina Raih Emmy Awards Berkat Liputan di Tengah Konflik Gaza

11 jam lalu

Diprotes Zionis, Jurnalis Palestina Raih Emmy Awards Berkat Liputan di Tengah Konflik Gaza

Jurnalis Palestina Bisan Atef Owda memenangkan penghargaan Emmy Awards atas proyeknya, "It's Bisan From Gaza and I'm Still Alive"

Baca Selengkapnya

Netanyahu Bantah Terima Proposal Gencatan Senjata Lebanon

11 jam lalu

Netanyahu Bantah Terima Proposal Gencatan Senjata Lebanon

PM Israel Benjamin Netanyahu mengklaim memerintahkan tentara untuk terus menyerang Lebanon dengan kekuatan penuh

Baca Selengkapnya

Serangan Israel Kian Ganas, Beberapa Negara Minta Warganya Keluar dari Lebanon

11 jam lalu

Serangan Israel Kian Ganas, Beberapa Negara Minta Warganya Keluar dari Lebanon

Perang perbatasan antara Israel dan Hizbullah kian memanas, beberapa negara telah menyiapkan rencana darurat untuk mengeluarkan warganya dari Lebanon.

Baca Selengkapnya

Indonesia Pertanyakan Peran Dewan Keamanan PBB dalam Perdamaian Palestina

13 jam lalu

Indonesia Pertanyakan Peran Dewan Keamanan PBB dalam Perdamaian Palestina

Indonesia mempertanyakan bagaimana kepemimpinan Dewan Keamanan PBB dalam menciptakan perdamaian ketika kondisi di Palestina terus memburuk

Baca Selengkapnya

Maroko akan Adili Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza

14 jam lalu

Maroko akan Adili Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza

Tentara Israel Moche Avichzer yang ditahan saat berlibur di Marrakesh akan diadili oleh pengadilan Maroko karena melakukan kejahatan perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Kemlu RI Pastikan Pasukan TNI Siap Evakuasi WNI dari Lebanon

14 jam lalu

Kemlu RI Pastikan Pasukan TNI Siap Evakuasi WNI dari Lebanon

Kemlu menyatakan bahwa pasukan TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) siap siaga untuk membantu operasi evakuasi WNI

Baca Selengkapnya

Menteri Ekstremis Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon: Hancurkan Hizbullah!

15 jam lalu

Menteri Ekstremis Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon: Hancurkan Hizbullah!

Menteri Keuangan yang juga tokoh ekstremis sayap kanan Israel Bezalel Smotrich tolak gencatan 21 hari di Lebanon

Baca Selengkapnya

Israel Kirim 88 Jasad Warga Palestina Tanpa Identitas Lewat Kontainer

17 jam lalu

Israel Kirim 88 Jasad Warga Palestina Tanpa Identitas Lewat Kontainer

Warga Palestina menuntut Israel mengidentifikasi jenazah 88 orang yang dikirimkan melalui kontainer.

Baca Selengkapnya

Kelebihan dan Kekurangan Roket Fadi, Digunakan Hizbullah untuk Serang Israel

18 jam lalu

Kelebihan dan Kekurangan Roket Fadi, Digunakan Hizbullah untuk Serang Israel

Hizbullah menggunakan roket Fadi untuk menyerang Israel yang memiliki jangkauan luas.

Baca Selengkapnya

Prancis dan AS Upayakan Gencatan Senjata Antara Israel Hizbullah

23 jam lalu

Prancis dan AS Upayakan Gencatan Senjata Antara Israel Hizbullah

Prancis dan AS mengupayakan agar terjadi gencatan senjata antara Israel Hizbullah selama 21 hari.

Baca Selengkapnya