Laporan PBB: Iran dan Hizbullah Bantu Kebangkitan Houthi

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 27 September 2024 01:05 WIB

Para pejuang yang dimobilisasi Houthi berparade dalam sebuah upacara yang menandai peringatan 10 tahun pengambilalihan kekuasaan oleh Houthi di Sanaa, Yaman, 21 September 2024. REUTERS/Khaled Abdullah/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberontak Houthi Yaman telah berkembang "dari kelompok bersenjata lokal dengan kemampuan terbatas menjadi organisasi militer yang kuat" dengan bantuan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Hizbullah Lebanon, dan para ahli Irak, menurut sebuah laporan rahasia dari pemantau sanksi PBB.

Panel ahli independen, yang melapor setiap tahun ke Dewan Keamanan PBB, mengatakan bahwa para pejuang Houthi telah menerima pelatihan taktis dan teknis di luar Yaman, melakukan perjalanan dengan paspor palsu ke Iran, Lebanon dan Irak.

Selama setahun terakhir, Houthi telah meluncurkan serangan drone dan rudal berulang kali terhadap kapal-kapal di jalur pelayaran Laut Merah yang sangat penting untuk menunjukkan dukungan kepada Palestina dalam perang Gaza dengan Israel, mengganggu perdagangan maritim global dengan memaksa perusahaan-perusahaan pelayaran mengalihkan kargo.

"Berbagai kesaksian yang dikumpulkan oleh panel dari para ahli militer, pejabat Yaman, dan bahkan orang-orang yang dekat dengan Houthi, menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki kapasitas untuk mengembangkan dan memproduksi, tanpa dukungan asing, sistem persenjataan yang rumit," tulis para ahli PBB dalam laporan terbaru mereka, seperti dikutip dari Reuters.

Houthi tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar atas laporan PBB tersebut.

Advertising
Advertising

Pemantau sanksi mengatakan bahwa sistem senjata yang dioperasikan oleh Houthi mirip dengan yang diproduksi dan dioperasikan oleh Iran atau kelompok-kelompok bersenjata "Poros Perlawanan" yang didukung oleh Teheran yang menentang Israel dan pengaruh AS di Timur Tengah.

"Transformasi ini dimungkinkan karena adanya transfer material dan bantuan serta pelatihan yang diberikan oleh IRGC-QF, Hizbullah, dan spesialis serta teknisi Irak kepada Houthi," demikian laporan para ahli PBB kepada komite sanksi Yaman yang beranggotakan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB. "IRGC-QF" mengacu pada Pasukan Quds, cabang luar negeri Garda Revolusi.

Dibangun selama bertahun-tahun atau puluhan tahun dengan dukungan Iran, "Poros Perlawanan" ini mencakup Houthi, militan Palestina Hamas, Hizbullah, dan berbagai kelompok bersenjata di Irak dan Suriah.

Houthi secara efektif telah berada di bawah embargo senjata PBB sejak 2015. Iran telah berulang kali membantah memasok senjata kepada kelompok tersebut. Misi Iran untuk PBB tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar tentang laporan pemantau sanksi ini.

Di PBB pada Rabu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan kepada wartawan sebelum pertemuan Dewan Keamanan bahwa negaranya mendukung Hizbullah dan tidak akan tinggal diam jika konflik Lebanon dengan Israel semakin memanas.

Para pemantau sanksi PBB juga menyatakan keprihatinan mereka akan meningkatnya kolaborasi antara Houthi dan al Qaeda di Jazirah Arab.

"Keduanya telah sepakat untuk menghentikan konflik internal, mentransfer senjata, dan berkoordinasi dalam serangan-serangan terhadap pasukan Pemerintah Yaman," kata mereka. "Selain itu, peningkatan kegiatan penyelundupan, yang melibatkan senjata ringan dan kecil diamati antara Houthi dan Al-Shabaab, dengan indikasi adanya pasokan militer bersama atau pemasok yang sama."

Mengenai masalah paspor palsu, pemantau sanksi PBB mengatakan bahwa Houthi mengeluarkan dokumen palsu kepada orang-orang yang "bertindak atas nama mereka, untuk dukungan mereka atau di bawah kendali mereka."

"Orang-orang ini ditugaskan untuk melakukan pengadaan dan/atau transfer barang atau senjata terlarang atau mereka melakukan perjalanan ke luar negeri untuk berpartisipasi dalam pelatihan militer," tulis mereka dalam laporan setebal 38 halaman yang mencakup ratusan halaman lampiran.

REUTERS

Pilihan Editor: Serangan Israel Kian Ganas, Beberapa Negara Minta Warganya Keluar dari Lebanon

Berita terkait

Norwegia Buru Warganya yang Terkait Ledakan Pager Lebanon

4 jam lalu

Norwegia Buru Warganya yang Terkait Ledakan Pager Lebanon

Polisi Norwegia mengeluarkan permintaan pencarian internasional untuk Rinson Jose, pria Norwegia-India yang terkait penjualan pager kepada Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Ben-Gvir Ancam akan Keluar Koalisi jika Gencatan Senjata Permanen dengan Hizbullah

6 jam lalu

Ben-Gvir Ancam akan Keluar Koalisi jika Gencatan Senjata Permanen dengan Hizbullah

Menteri-menteri sayap kanan seperti Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich menentang keras gencatan senjata dengan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Bantah Terima Proposal Gencatan Senjata Lebanon

11 jam lalu

Netanyahu Bantah Terima Proposal Gencatan Senjata Lebanon

PM Israel Benjamin Netanyahu mengklaim memerintahkan tentara untuk terus menyerang Lebanon dengan kekuatan penuh

Baca Selengkapnya

Serangan Israel Kian Ganas, Beberapa Negara Minta Warganya Keluar dari Lebanon

11 jam lalu

Serangan Israel Kian Ganas, Beberapa Negara Minta Warganya Keluar dari Lebanon

Perang perbatasan antara Israel dan Hizbullah kian memanas, beberapa negara telah menyiapkan rencana darurat untuk mengeluarkan warganya dari Lebanon.

Baca Selengkapnya

Jenis Rudal Balistik dan Jarak Jangkauannya

12 jam lalu

Jenis Rudal Balistik dan Jarak Jangkauannya

Rudal balistik merupakan sistem persenjataan bersifat strategis dengan berpandu roket yang mengikuti lintasan balistik.

Baca Selengkapnya

Spesifikasi Qader-1, Rudal Balistik Hizbullah yang Menyerang Markas Mossad

14 jam lalu

Spesifikasi Qader-1, Rudal Balistik Hizbullah yang Menyerang Markas Mossad

Militer Hizbullah telah merilis beberapa rincian rudal balistik Qader-1 milik Hizbullah, yang digunakan dalam serangan Rabu di Tel Aviv.

Baca Selengkapnya

Kemlu RI Pastikan Pasukan TNI Siap Evakuasi WNI dari Lebanon

14 jam lalu

Kemlu RI Pastikan Pasukan TNI Siap Evakuasi WNI dari Lebanon

Kemlu menyatakan bahwa pasukan TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) siap siaga untuk membantu operasi evakuasi WNI

Baca Selengkapnya

Perseteruan Israel Hizbullah dalam Angka: Serangan Israel 4 Kali Lipat Dibandingkan Hizbullah

15 jam lalu

Perseteruan Israel Hizbullah dalam Angka: Serangan Israel 4 Kali Lipat Dibandingkan Hizbullah

Serangan Israel dan balasan dari Hizbullah di perbatasan Lebanon dan Israel telah berlangsung selama hampir setahun sejak 8 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Menteri Ekstremis Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon: Hancurkan Hizbullah!

15 jam lalu

Menteri Ekstremis Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon: Hancurkan Hizbullah!

Menteri Keuangan yang juga tokoh ekstremis sayap kanan Israel Bezalel Smotrich tolak gencatan 21 hari di Lebanon

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Serangan Israel ke Lebanon

16 jam lalu

Fakta-fakta Serangan Israel ke Lebanon

Serangan Israel masif pada Senin waktu setempat, 23 September 2024 adalah paling mematikan setelah berpuluh tahun yang dialami Lebanon.

Baca Selengkapnya