Diprotes Zionis, Jurnalis Palestina Raih Emmy Awards Berkat Liputan di Tengah Konflik Gaza

Reporter

Tempo.co

Kamis, 26 September 2024 21:19 WIB

Bisan Atef Owda. "It's Bisan from Gaza and I'm Still Alive," via Peabody Awards

TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis Palestina Bisan Atef Owda memenangkan penghargaan Emmy Awards untuk Outstanding Hard News Feature: Short Form atas proyeknya yang sedang berlangsung, “It’s Bisan From Gaza and I’m Still Alive.” Kemenangan tersebut terjadi 5 hari setelah kampanye untuk membatalkan nominasinya di Penghargaan Emmy Awarads untuk Berita dan Dokumenter 2024 ditolak oleh Akademi Televisi (NATAS).

Proyek ini mendokumentasikan kehidupan sehari-hari Owda di Gaza di tengah serangan brutal Israel yang telah menghancurkan wilayah tersebut sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. Dia sebelumnya memenangkan Peabody Award untuk “It’s Bisan From Gaza and I’m Still Alive” awal tahun ini.

Di News & Documentary Emmys, Owda dinominasikan bersama outlet media AJ+. Namun segera setelah diumumkan, pencalonannya menuai kemarahan dari Komunitas Kreatif untuk Perdamaian, organisasi nirlaba Yahudi. Kelompok zionis ini menuduh Owda sebagai anggota Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), sebuah organisasi teroris yang ditetapkan oleh Amerika Serikat.

Sebagai bukti, CCFP mengutip pidato-pidato yang konon ia sampaikan pada rapat umum PFLP, dan acara-acara yang ia selenggarakan untuk menghormati warga Palestina yang terluka atau terbunuh dalam konfrontasi kekerasan dengan tentara Israel. PFLP juga merujuknya sebagai anggota Persatuan Pemuda Progresif organisasi tersebut pada 2018.

Lima hari yang lalu, Akademi Seni & Sains Televisi Nasional mengatakan mereka tidak akan membatalkan pencalonannya, dengan menyatakan bahwa semua hubungan yang terdokumentasi antara dia dan PFLP terjadi “antara enam dan sembilan tahun yang lalu,” ketika Owda masih remaja.

Advertising
Advertising

NATAS menambahkan bahwa mereka “tidak dapat menguatkan” laporan mengenai hubungan lain, dan bahwa mereka tidak dapat “sampai saat ini, untuk memunculkan bukti keterlibatan yang lebih kontemporer atau aktif oleh Owda dengan organisasi PFLP.”

“Konten yang dikirimkan untuk pertimbangan penghargaan konsisten dengan peraturan kompetisi dan kebijakan NATAS. Oleh karena itu, NATAS hingga saat ini tidak menemukan alasan untuk membatalkan penilaian editorial jurnalis independen yang mengulas materi tersebut,” kata kelompok tersebut.

Owda adalah seorang aktivis dan pembuat film yang paling dikenal melalui Instagram (4,7 juta pengikut) dan TikTok (191.500 pengikut), tempat dia mendokumentasikan pengalamannya selama serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

Serangan brutal Israel, yang dituding sebagai genosida, telah menewaskan lebih dari 41.500 warga Palestina hingga Kamis 26 September 2024, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.

Pilihan Editor: Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangi Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

THE WRAP

Berita terkait

Top 3 Dunia: Maroko akan Adili Tentara Israel hingga Trump Ancam Iran

2 jam lalu

Top 3 Dunia: Maroko akan Adili Tentara Israel hingga Trump Ancam Iran

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 26 September 2024 diawali oleh kabar Moche Avichzer, tentara Israel yang akan diadili Maroko karena kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Ini Isi Pidato Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Majelis Umum PBB

5 jam lalu

Ini Isi Pidato Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Majelis Umum PBB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Kamis, 26 September 2024, berpidato di hadapan Majelis Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Bantah Terima Proposal Gencatan Senjata Lebanon

11 jam lalu

Netanyahu Bantah Terima Proposal Gencatan Senjata Lebanon

PM Israel Benjamin Netanyahu mengklaim memerintahkan tentara untuk terus menyerang Lebanon dengan kekuatan penuh

Baca Selengkapnya

Serangan Israel Kian Ganas, Beberapa Negara Minta Warganya Keluar dari Lebanon

11 jam lalu

Serangan Israel Kian Ganas, Beberapa Negara Minta Warganya Keluar dari Lebanon

Perang perbatasan antara Israel dan Hizbullah kian memanas, beberapa negara telah menyiapkan rencana darurat untuk mengeluarkan warganya dari Lebanon.

Baca Selengkapnya

Indonesia Pertanyakan Peran Dewan Keamanan PBB dalam Perdamaian Palestina

13 jam lalu

Indonesia Pertanyakan Peran Dewan Keamanan PBB dalam Perdamaian Palestina

Indonesia mempertanyakan bagaimana kepemimpinan Dewan Keamanan PBB dalam menciptakan perdamaian ketika kondisi di Palestina terus memburuk

Baca Selengkapnya

Maroko akan Adili Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza

14 jam lalu

Maroko akan Adili Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza

Tentara Israel Moche Avichzer yang ditahan saat berlibur di Marrakesh akan diadili oleh pengadilan Maroko karena melakukan kejahatan perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Kemlu RI Pastikan Pasukan TNI Siap Evakuasi WNI dari Lebanon

14 jam lalu

Kemlu RI Pastikan Pasukan TNI Siap Evakuasi WNI dari Lebanon

Kemlu menyatakan bahwa pasukan TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) siap siaga untuk membantu operasi evakuasi WNI

Baca Selengkapnya

Perseteruan Israel Hizbullah dalam Angka: Serangan Israel 4 Kali Lipat Dibandingkan Hizbullah

15 jam lalu

Perseteruan Israel Hizbullah dalam Angka: Serangan Israel 4 Kali Lipat Dibandingkan Hizbullah

Serangan Israel dan balasan dari Hizbullah di perbatasan Lebanon dan Israel telah berlangsung selama hampir setahun sejak 8 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Menteri Ekstremis Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon: Hancurkan Hizbullah!

15 jam lalu

Menteri Ekstremis Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon: Hancurkan Hizbullah!

Menteri Keuangan yang juga tokoh ekstremis sayap kanan Israel Bezalel Smotrich tolak gencatan 21 hari di Lebanon

Baca Selengkapnya

AS Anggap Nikel Indonesia Dibuat dengan Kerja Paksa, Kemnaker: Masih Indikasi

16 jam lalu

AS Anggap Nikel Indonesia Dibuat dengan Kerja Paksa, Kemnaker: Masih Indikasi

Pemerintah akan segera menurunkan tim untuk menginvestigasi laporan adanya kerja paksa di smelter nikel.

Baca Selengkapnya