Menteri Ekstremis Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon: Hancurkan Hizbullah!

Reporter

Tempo.co

Kamis, 26 September 2024 16:29 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan yang juga tokoh ekstremis sayap kanan Israel Bezalel Smotrich pada Kamis 26 September 2024 menolak proposal gencatan senjata 21 hari di Lebanon. Ia justru menyerukan “penghancuran” kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah.

Amerika Serikat, Uni Eropa dan sekutu lainnya termasuk beberapa negara Arab mengeluarkan seruan bersama untuk gencatan senjata 21 hari di Lebanon. Ini setelah serangan udara Israel terhadap Hizbullah menewaskan ratusan warga dan membuat puluhan ribu orang mengungsi di Lebanon selatan minggu ini.

Seruan untuk gencatan senjata selama tiga minggu muncul beberapa jam setelah panglima militer Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi pada Rabu mengatakan kepada tentara untuk bersiap menghadapi kemungkinan serangan darat terhadap Hizbullah.

Smotrich, anggota penting pemerintahan koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menentang usulan tersebut. Ia bersikeras bahwa melanjutkan perang melawan Hizbullah adalah satu-satunya jalan ke depan.

“Kampanye di utara harus diakhiri dengan satu hasil: menghancurkan Hizbullah dan menghilangkan kemampuannya untuk merugikan penduduk di utara,” kata Smotrich di X.

Advertising
Advertising

“Musuh tidak boleh diberi waktu untuk pulih dari pukulan berat yang dideritanya dan mengatur ulang dirinya untuk melanjutkan perang setelah 21 hari,” ujarnya.

“Penyerahan atau perang Hizbullah – ini adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan penduduk dan keamanan di utara dan negara ini.”

GAZA

Dalam pernyataan terpisah di X, pemimpin oposisi Yair Lapid mengatakan pemerintah Israel seharusnya hanya menyetujui gencatan senjata tujuh hari. Hal ini akan “mencegah Hizbullah memulihkan sistem komando dan kendalinya”, kata Lapid.

“Kami tidak akan menerima usulan apa pun yang tidak mencakup penarikan Hizbullah dari perbatasan utara kami.”

Smotrich, bersama dengan Menteri Keamanan Nasional yang juga ekstremis sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, juga merupakan pendukung kuat untuk melanjutkan perang di Gaza, di mana pasukan Israel memerangi kelompok pejuang Palestina yang dipimpin Hamas sejak 7 Oktober.

Serangan brutal di Gaza meletus setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober. Hizbullah mulai menembakkan roket ke Israel dari Lebanon sehari kemudian sebagai bentuk solidaritas terhadap sekutunya, Hamas.

Sejak serangan Israel di Gaza, lebih dari 41.500 warga Palestina tewas, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.

Sejak itu, Israel dan Hizbullah terlibat dalam bentrokan lintas batas yang sengit, yang memburuk minggu ini ketika Israel melancarkan kampanye pemboman di Lebanon selatan yang menargetkan situs-situs Hizbullah dalam kekerasan paling mematikan sejak perang saudara di Lebanon 1975-1990.

Pilihan Editor: Prancis dan AS Upayakan Gencatan Senjata Antara Israel Hizbullah

CHANNEL NEWSASIA

Berita terkait

Top 3 Dunia: Maroko akan Adili Tentara Israel hingga Trump Ancam Iran

2 jam lalu

Top 3 Dunia: Maroko akan Adili Tentara Israel hingga Trump Ancam Iran

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 26 September 2024 diawali oleh kabar Moche Avichzer, tentara Israel yang akan diadili Maroko karena kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Norwegia Buru Warganya yang Terkait Ledakan Pager Lebanon

4 jam lalu

Norwegia Buru Warganya yang Terkait Ledakan Pager Lebanon

Polisi Norwegia mengeluarkan permintaan pencarian internasional untuk Rinson Jose, pria Norwegia-India yang terkait penjualan pager kepada Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Ini Isi Pidato Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Majelis Umum PBB

5 jam lalu

Ini Isi Pidato Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Majelis Umum PBB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Kamis, 26 September 2024, berpidato di hadapan Majelis Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Ben-Gvir Ancam akan Keluar Koalisi jika Gencatan Senjata Permanen dengan Hizbullah

6 jam lalu

Ben-Gvir Ancam akan Keluar Koalisi jika Gencatan Senjata Permanen dengan Hizbullah

Menteri-menteri sayap kanan seperti Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich menentang keras gencatan senjata dengan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Iran dan Hizbullah Bantu Kebangkitan Houthi

7 jam lalu

Laporan PBB: Iran dan Hizbullah Bantu Kebangkitan Houthi

Pemberontak Houthi Yaman telah berkembang "dari kelompok bersenjata lokal dengan kemampuan terbatas menjadi organisasi militer yang kuat".

Baca Selengkapnya

Diprotes Zionis, Jurnalis Palestina Raih Emmy Awards Berkat Liputan di Tengah Konflik Gaza

11 jam lalu

Diprotes Zionis, Jurnalis Palestina Raih Emmy Awards Berkat Liputan di Tengah Konflik Gaza

Jurnalis Palestina Bisan Atef Owda memenangkan penghargaan Emmy Awards atas proyeknya, "It's Bisan From Gaza and I'm Still Alive"

Baca Selengkapnya

Netanyahu Bantah Terima Proposal Gencatan Senjata Lebanon

11 jam lalu

Netanyahu Bantah Terima Proposal Gencatan Senjata Lebanon

PM Israel Benjamin Netanyahu mengklaim memerintahkan tentara untuk terus menyerang Lebanon dengan kekuatan penuh

Baca Selengkapnya

CELIOS: Empat Menteri Terkaya Kabinet Indonesia Maju Terafiliasi Bisnis Tambang

11 jam lalu

CELIOS: Empat Menteri Terkaya Kabinet Indonesia Maju Terafiliasi Bisnis Tambang

Kekayaan yang dimiliki oleh empat menteri Kabinet Indonesia Maju setara dengan 54 persen total kekayaan seluruh menteri dalam kabinet.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel Kian Ganas, Beberapa Negara Minta Warganya Keluar dari Lebanon

11 jam lalu

Serangan Israel Kian Ganas, Beberapa Negara Minta Warganya Keluar dari Lebanon

Perang perbatasan antara Israel dan Hizbullah kian memanas, beberapa negara telah menyiapkan rencana darurat untuk mengeluarkan warganya dari Lebanon.

Baca Selengkapnya

Jenis Rudal Balistik dan Jarak Jangkauannya

12 jam lalu

Jenis Rudal Balistik dan Jarak Jangkauannya

Rudal balistik merupakan sistem persenjataan bersifat strategis dengan berpandu roket yang mengikuti lintasan balistik.

Baca Selengkapnya