Israel Kirim 88 Jasad Warga Palestina Tanpa Identitas Lewat Kontainer
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 26 September 2024 14:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Israel mengembalikan jenazah 88 warga Palestina yang tewas dalam serangan militernya di Jalur Gaza pada hari Rabu, yang ditolak dikuburkan oleh kementerian kesehatan wilayah tersebut. Jasad warga Palestina itu tak bisa dikuburkan sebelum ada rincian indentitas mereka.
Jenazah-jenazah tersebut dibawa ke Gaza dalam sebuah kontainer yang dimuat di truk melalui penyeberangan yang dikontrol Israel. Namun menurut pejabat Palestina, tidak ada informasi yang diberikan tentang nama atau usia korban atau lokasi di mana mereka meninggal.
Pejabat kesehatan di Rumah Sakit Al-Nasser di Khan Younis menolak untuk menerima dan menguburkan mereka. Para pejabat itu mendesak Komite Internasional Palang Merah (ICRC) untuk meminta rincian dari Israel.
"Kementerian kesehatan menghentikan prosedur untuk menerima kontainer (yang membawa jenazah) hingga selesainya data dan informasi lengkap tentang jenazah tersebut sehingga kerabat mereka dapat mengidentifikasi mereka," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Kepala kantor media pemerintah Gaza mengatakan pejabat kementerian kesehatan memberi tahu pengemudi truk untuk membawa jenazah warga Palestina yang meninggal kembali ke penyeberangan Israel tempat dia tiba. Truk itu kemudian meninggalkan rumah sakit.
“Mereka harus bertindak sesuai dengan hukum humaniter internasional dan dengan cara yang menjaga martabat para martir dan keluarga mereka,” kata Ismail al-Thawabta kepada Reuters.
Palang Merah mengatakan tidak terlibat dalam proses pemindahan.
“Kami tegaskan bahwa semua keluarga memiliki hak untuk menerima berita tentang orang yang mereka cintai dan menguburkan mereka dengan hormat dan sesuai dengan tradisi mereka,” kata pernyataan yang dikeluarkan oleh ICRC.
Berdasarkan Hukum Humaniter Internasional, mereka yang telah meninggal selama konflik bersenjata harus ditangani dengan bermartabat dan dikelola dengan baik. Hukum mengharuskan mereka dicari, dikumpulkan, dan dievakuasi, yang membantu memastikan bahwa orang tidak hilang, pernyataan ICRC menambahkan.
Layanan Darurat Sipil yang bertugas menemukan orang-orang yang hilang di bawah reruntuhan, di jalan-jalan dan di bangunan-bangunan yang hancur di Gaza mengatakan telah diberitahu tentang sekitar 10.000 orang yang hilang selama serangan Israel yang hampir setahun di Gaza.
Otoritas kesehatan Gaza mencatat lebih dari 41.000 warga Palestina dipastikan tewas dalam serangan Israel. Dalam beberapa hari terakhir konflik telah menyebar ke wilayah lainnya. Israel melancarkan serangan udara terbesar di Lebanon dalam hampir dua dekade, yang menargetkan gerakan Hizbullah, yang telah menyerang Israel dengan roket sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina.
REUTERS
Pilihan editor: Kelebihan dan Kekurangan Roket Fadi, Digunakan Hizbullah untuk Serang Israel