Top 3 Dunia: Tentara Israel Serbu Al Jazeera, Serangan Balasan Hizbullah

Reporter

Tempo.co

Senin, 23 September 2024 06:00 WIB

Tentara Israel menyerbu dan memerintahkan penutupan kantor Al Jazeera di Ramallah, Tepi Barat, Palestina. Screengrab/Al Jazeera

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin diawali dari penyerbuan tentara Israel ke kantor berita Al Jazeera di Tepi Barat. Dalam serangan itu, Israel memerintahkan kantor ditutup. Penyerbuan itu dikecam kalangan wartawan.

Top 3 dunia berikutnya adalah tentang alasan ekspor pasir laut ke Singapura hingga serangan Hizbullah ke Israel. Berikut selengkapnya:

1. Tentara Israel Bersenjata lengkap Serbu Kantor Al Jazeera, Perintahkan Ditutup

Tentara Israel yang bersenjata lengkap dan bertopeng menyerbu kantor Al Jazeera di Tepi Barat yang diduduki. Israel memerintahkan kantor ditutup selama 45 hari.

Suara tembakan dan gas air mata terus berlanjut di sekitar kantor Al Jazeera di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, setelah tentara Israel menyerbu dan menutup biro tersebut. Tentara Israel yang bersenjata lengkap dan bertopeng dengan paksa memasuki gedung tempat biro Al Jazeera berada.

Penggerebekan hari Minggu terjadi hanya beberapa bulan setelah pemerintah Israel melarang Al Jazeera beroperasi di Israel pada bulan Mei. Perintah penutupan awal itu juga berlaku selama 45 hari, tetapi telah diperbarui dan jurnalis Al Jazeera masih tidak dapat melaporkan dari dalam negeri.

Setelah penggerebekan, Kepala Biro Tepi Barat Walid al-Omari menyampaikan kekhawatirannya tentang apa yang mungkin dilakukan tentara Israel terhadap kantor tersebut. “Menarget jurnalis dengan cara ini selalu bertujuan untuk menghapus kebenaran dan mencegah orang mendengar kebenaran,” katanya.

Kantor Media Pemerintah di Gaza menyebut tindakan Israel tersebut sebagai skandal yang memekakkan telinga. “Kami menyerukan kepada semua organisasi media dan kelompok yang menangani hak asasi manusia di dunia untuk mengutuk kejahatan keji ini yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kebebasan pers dan media,” katanya.

<!--more-->

2. Hizbullah Balas Gempur Israel, Hujani Pangkalan Udara dengan Puluhan Roket

Kelompok Hizbullah dari Lebanon mengatakan pihaknya menargetkan pangkalan udara Israel di sebelah timur Haifa dengan puluhan roket setelah serangkaian serangan Israel. Hizbullah mengatakan pihaknya meluncurkan puluhan roket ke Pangkalan Udara Ramat David Israel, sebelah timur Haifa, sebagai tanggapan atas serangkaian serangan Israel yang menewaskan warga sipil di Lebanon .
Advertising
Advertising

Sirene diaktifkan di seluruh Israel utara pada dini hari Minggu. Jika terkonfirmasi, serangan itu akan menjadi serangan terjauh Hizbullah di Israel sejak dimulainya bentrokan lintas-perbatasan yang sedang berlangsung pada Oktober tahun lalu.

Militer Israel mengatakan 10 roket diluncurkan dari Lebanon dan sebagian besar berhasil dicegat.

Pada hari Sabtu, tentara Israel mengatakan pihaknya telah melancarkan ratusan serangan udara di Lebanon selatan untuk membatalkan serangan Hizbullah. Militer Israel juga mengeluarkan pembatasan pada pertemuan besar di Israel utara, termasuk Haifa, kota terbesar ketiga di negara itu.

Tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau dampak lain dari roket di Israel pada hari Minggu.

Dalam pernyataannya, Hizbullah mengatakan pihaknya melakukan serangan itu menggunakan roket Fadi 1 dan Fadi 2, bukan roket Katyusha era Perang Dunia II buatan Soviet yang telah digunakannya selama beberapa bulan terakhir. Serangan roket terbaru terjadi setelah seminggu serangan Israel di Lebanon.

<!--more-->

3. Alasan Singapura Butuh Pasir Laut Indonesia

Pemerintah berencana mengekspor sedimentasi yang disinyalir merupakan pasir laut. Lokasi pengambilan sedimen dilakukan di tujuh perairan, yaitu; Kabupaten Demak; Kota Surabaya; Kabupaten Cirebon; Kabupaten Indramayu; Kabupaten Karawang; Kabupaten Kutai Kartanegara; Kota Balikpapan; serta Pulau Karimun, Pulau Lingga, dan Pulau Bintan di Provinsi Kepulauan Riau.

Manajer Kampanye Pesisir Laut dan Pulau Kecil Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Parid Ridwanuddin menuturkan, rencana pemerintah mengekspor sedimentasi laut kurang kajian ilmiah. Alasan ekspor misalnya, pemerintah menyebut lokasi pengerukan sedimentasi dilakukan di perairan yang mengganggu jalur kapal dan aktivitas nelayan. Padahal, ujar Parid alasan itu tidak berdasar karena tujuh perairan yang akan dikeruk adalah laut dalam. "Itu wilayah-wilayah laut dalam," kata Parid.

Ahli ekologi dari sekolah tinggi perikanan dan kelautan, Romi Hermawan, mengatakan, keuntungan bisnis komoditas tersebut sangat besar. Ia memperkirakan Singapura jadi yang paling diuntungkan dalam proyek ini karena negara tersebut terus berupaya memperluas wilayah mereka.

Sejarah mencatat, Indonesia menjadi pemasok pasir laut terbesar bagi Singapura. Namun 20 tahun lalu, ekspor pasir laut dihentikan di era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2003. Larangan ekspor pasir laut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menperindag No. 117/MPP/Kep/2/2003 tentang Penghentian Sementara Ekspor Pasir Laut. Dalam SK itu disebutkan, alasan pelarangan ekspor untuk mencegah kerusakan lingkungan. Penghentian ekspor ini menimbulkan krisis bagi negara tersebut.

Pilihan editor: Perempuan Misterius di Pusaran Ledakan Pager Hizbullah Diwawancara Intel Hungaria

Berita terkait

Ini Spesifikasi Roket Fadi-1 dan Fadi-2 yang Diluncurkan Hizbullah

2 jam lalu

Ini Spesifikasi Roket Fadi-1 dan Fadi-2 yang Diluncurkan Hizbullah

Media Hizbullah di Lebanon mengatakan Fadi-1 dan Fadi-2 adalah roket permukaan-ke-permukaan taktis yang digunakan dalam pengeboman jarak jauh.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Soal Serangan Israel di Beirut, Kirim Pesan ke Hizbullah

2 jam lalu

Netanyahu Soal Serangan Israel di Beirut, Kirim Pesan ke Hizbullah

Netanyahu buka suara soal serangan Israel ke Beirut. Ia mengatakan serangan itu adalah untuk mengirim pesan ke Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Hizbullah dan Israel Terus Panas Buntut dari Serangan Ledakan Pager dan Walkie-Talkie

4 jam lalu

Hizbullah dan Israel Terus Panas Buntut dari Serangan Ledakan Pager dan Walkie-Talkie

Ketegangan baru Hizbullah dan Israel terjadi di perbatasan kedua negara setelah dua gelombang ledakan pager dan walkie-talkie masif di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta tentang Penutupan Al Jazeera di Ramallah oleh Israel

14 jam lalu

Fakta-fakta tentang Penutupan Al Jazeera di Ramallah oleh Israel

Pada pukul 3 pagi, tentara Israel bersenjata lengkap menyerbu kantor Al Jazeera di Ramallah, mengusir tim keluar.

Baca Selengkapnya

Perempuan Misterius di Pusaran Ledakan Pager Hizbullah Diwawancara Intel Hungaria

14 jam lalu

Perempuan Misterius di Pusaran Ledakan Pager Hizbullah Diwawancara Intel Hungaria

Hungaria menyatakan telah mewawancarai perempuan yang menjadi bos pembuat pager Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Alasan Singapura Butuh Pasir Laut Indonesia

17 jam lalu

Alasan Singapura Butuh Pasir Laut Indonesia

Indonesia pernah menjadi pemasok pasir laut terbesar bagi Singapura. Saat ekspor pasir dihentikan, proyek reklamasi Singapura tersendat.

Baca Selengkapnya

Walhi Sebut Aturan soal Sedimentasi Laut Minus Kajian Ilmiah

18 jam lalu

Walhi Sebut Aturan soal Sedimentasi Laut Minus Kajian Ilmiah

Manajer Walhi Parid Ridwanuddin menilai regulasi tentang pengerukan pasir laut minus kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Balas Gempur Israel, Hujani Pangkalan Udara dengan Puluhan Roket

20 jam lalu

Hizbullah Balas Gempur Israel, Hujani Pangkalan Udara dengan Puluhan Roket

Hizbullah membalas serangan Israel dengan menggempur pangkalan udara di timur Haifa dengan puluhan roket.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Bersenjata lengkap Serbu Kantor Al Jazeera, Perintahkan Ditutup

22 jam lalu

Tentara Israel Bersenjata lengkap Serbu Kantor Al Jazeera, Perintahkan Ditutup

Tentara Israel menyerbu kantor Al Jazeera di Tepi Barat dan memerintahkan penutupan kantor selama 45 hari.

Baca Selengkapnya

Resolusi PBB Usir Israel dari Wilayah Palestina, Apa Saja Poinnya?

23 jam lalu

Resolusi PBB Usir Israel dari Wilayah Palestina, Apa Saja Poinnya?

Majelis Umum mengadopsi resolusi PBB pada Rabu, 18 September, yang menyerukan penghentian pendudukan Israel di wilayah Palestina dalam 1 tahun.

Baca Selengkapnya