Gempa Berkekuatan 7,2 Magnitudo Guncang Pesisir Peru

Reporter

Tempo.co

Jumat, 28 Juni 2024 18:18 WIB

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah gempa bermagnitudo 7,2 mengguncang Samudera Pasifik bagian selatan, 91 kilometer tenggara Kota San Juan de Marcona di Peru tengah pada Jumat pagi waktu setempat 28 Juni 2024.

Pejabat setempat mengatakan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, meski sebanyak delapan orang terluka.

Kepala Manajemen Risiko Bencana dan Pertahanan Nasional Kementerian Kesehatan, David Aponte, memberi tahu stasiun radio lokal RPP bahwa ada tiga orang yang mengalami luka ringan.

Kemudian, Kementerian Kesehatan melaporkan lima orang lainnya yang terluka telah dirawat di rumah sakit terdekat.

Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa tersebut terjadi pada pukul 00:36 pagi waktu Lima (12:36 WIB) di daerah Ica, Provinsi Nazca.

Advertising
Advertising

"Pusat gempa tersebut memiliki kedalaman yang sangat dangkal, 28 kilometer, dan amat terasa di sejumlah daerah," demikian laporan situs pencatat gempa bumi Volcano Discovery.

Warga di daerah Ica dan daerah sekitarnya melaporkan guncangan hebat. Sementara, laporan kerusakan maupun jumlah korban jiwa tengah dihimpun.

Pasca gempa, Arequipa dilanda empat kali gempa susulan berkekuatan 4 hingga 4,6 Skala Rrichter yang menyebabkan beberapa tanah longsor di jalan-jalan setempat.

Pemerintah mengatakan melalui media sosial bahwa pihaknya melakukan pemantauan untuk menilai kerusakan dan “menentukan tindakan yang akan diambil”.

Meski pada awalnya menyatakan tidak ada potensi tsunami, Pusat Peringatan Dini Tsunami Pasifik (PTWC) kemudian mengeluarkan peringatan bahwa gelombang setinggi hingga tiga meter mungkin terjadi di sejumlah pesisir.

Otoritas setempat tengah memantau secara intensif kondisi gempa serta terus berkoordinasi dengan dinas penanganan bencana demi memastikan pertolongan bencana segera.

Aktivitas seismik di Peru dan sekitarnya cukup sering terjadi karena lokasi negara tersebut terletak di Cincin Api Pasifik yang dikenal rentan gempa dan erupsi gunung berapi.

"Peru telah mengalami setidaknya tiga gempa bumi dengan magnitudo di atas 7 sejak tahun 1900, sehingga menyiratkan bahwa gempa sekuat ini mungkin terjadi hanya setiap 40 hingga 45 tahun sekali," demikian Volcano Discovery.

USGS menyatakan juga tengah memantau gempa susulan dan potensi aktivitas seismik lainnya menyusul gempa bermagnitudo 7,2 itu. Selain itu, masyarakat setempat diimbau tetap waspada dan mematuhi otoritas.

Pilihan Editor: Ekuador, Peru Taksir Kerusakan akibat Gempa yang Menewaskan Setidaknya 15 Orang

REUTERS | ANTARA

Berita terkait

Houthi Serang Lagi Kapal Israel, Kapal Tanker Amerika Serikat, dan Kapal Dagang Inggris di Laut Merah

3 jam lalu

Houthi Serang Lagi Kapal Israel, Kapal Tanker Amerika Serikat, dan Kapal Dagang Inggris di Laut Merah

Kelompok Houthi di Yaman menggelar operasi militer besar di Laut Merah dan sekitarnya dan menyerang kapal-kapal yang berhubungan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Rusia Bersumpah akan Hancurkan Senjata Barat yang Dikirim ke Ukraina

7 jam lalu

Rusia Bersumpah akan Hancurkan Senjata Barat yang Dikirim ke Ukraina

Rusia bersumpah untuk menghancurkan senjata yang dikirim negara-negara Barat ke Ukraina, di tengah laporan rencana AS akan kirim Patriot dari Israel

Baca Selengkapnya

Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Baru untuk Hulu Ledak Super Besar

7 jam lalu

Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Baru untuk Hulu Ledak Super Besar

Korea Utara telah melakukan uji coba rudal balistik taktis baru yang mampu membawa hulu ledak super besar

Baca Selengkapnya

Iran Siapkan Pilpres Putaran Kedua untuk Pemilih di Luar Negeri

10 jam lalu

Iran Siapkan Pilpres Putaran Kedua untuk Pemilih di Luar Negeri

Kementerian Luar Negeri Iran memulai persiapan pemilu putaran kedua untuk para pemilih di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi di Laut Banda, BMKG: Akibat Deformasi Batuan Dalam Slab Lempeng Subduksi Banda

10 jam lalu

Gempa Bumi di Laut Banda, BMKG: Akibat Deformasi Batuan Dalam Slab Lempeng Subduksi Banda

Gempa bumi terjadi di Laut Banda, Maluku, 2 Juli 2024 pukul 09.46.03 WIB. BMKG menyatakan, gempa tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Korban Serangan Hamas 7 Oktober Gugat Iran, Suriah dan Korea Utara di Pengadilan AS

11 jam lalu

Korban Serangan Hamas 7 Oktober Gugat Iran, Suriah dan Korea Utara di Pengadilan AS

Iran, Suriah dan Korea Utara dituduh memberi dukungan kepada Hamas dalam sebuah gugatan yang diajukan lebih dari 100 korban serangan 7 Oktober di Israel.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,2 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

11 jam lalu

Info Terkini Gempa M5,2 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat deformasi batuan dalam slab lempeng subduksi Banda.

Baca Selengkapnya

Hasil Copa America 2024: Uruguay dan Panama Lolos ke Perempat Final, Tuan Rumah AS Tersingkir

12 jam lalu

Hasil Copa America 2024: Uruguay dan Panama Lolos ke Perempat Final, Tuan Rumah AS Tersingkir

Pemain bertahan Timnas Uruguay Mathias Olivera mencetak gol tunggal untuk membawa timnya ke perempat final Copa America 2024.

Baca Selengkapnya

MA AS Putuskan Mantan Presiden Donald Trump Miliki Kekebalan Hukum

13 jam lalu

MA AS Putuskan Mantan Presiden Donald Trump Miliki Kekebalan Hukum

Mahkamah Agung AS memutuskan bahwa mantan presiden Donald Trump tidak dapat dituntut atas tindakan yang berada dalam kewenangan konstitusionalnya

Baca Selengkapnya

Sekjen NATO Tuding China Berpotensi Picu Konflik Terbesar Eropa Sejak PD II

13 jam lalu

Sekjen NATO Tuding China Berpotensi Picu Konflik Terbesar Eropa Sejak PD II

Sekjen NATO Jens Stoltenberg menuduh bahwa China berpotensi memicu konflik militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya