Ancaman Perubahan Iklim, Ratusan Jemaah Haji Meninggal akibat Cuaca Panas

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 20 Juni 2024 14:47 WIB

Suasana jamaah haji berjalan kaki di Mina, Makkah, Arab Saudi, Senin 17 Juni 2024. PPIH Arab Saudi mengimbau jamaah lanjut usia dan berisiko tinggi agar membadalkan lontar jamrahnya guna menjaga kesehatan dan keselamatan mereka. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir 2 juta umat Muslim mengakhiri ibadah haji minggu ini, namun cuaca panas yang ekstrem telah berakibat fatal bagi ratusan orang yang memulai perjalanan mereka pada Jumat lalu menuju Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.

Sedikitnya 562 orang telah meninggal selama ibadah haji, menurut penghitungan Reuters berdasarkan pernyataan kementerian luar negeri dan sumber-sumber.

Mesir sendiri telah mencatat 307 kematian dan 118 lainnya hilang, kata sumber-sumber medis dan keamanan kepada Reuters, karena suhu udara yang terkadang melonjak hingga 51 derajat Celcius.

"Cuaca sangat panas dan orang-orang tidak tahan dengan suhu panas seperti itu," ujar Wilayet Mustafa, seorang jamaah haji asal Pakistan.

Seorang saksi mata mengatakan mayat-mayat bergelimpangan di pinggir jalan dekat Mina, di luar kota Mekkah, ditutupi dengan kain Ihram - pakaian sederhana yang dikenakan jemaah haji - sampai kendaraan medis tiba.

Advertising
Advertising

"Cuaca sangat panas dan orang-orang tidak tahan dengan cuaca panas seperti itu," kata Wilayet Mustafa, seorang jamaah haji asal Pakistan.

Seorang saksi mata mengatakan bahwa mayat-mayat tergeletak di pinggir jalan dekat Mina, di luar kota Mekkah, ditutupi dengan kain Ihram - pakaian sederhana yang dikenakan jemaah haji - hingga kendaraan medis tiba.

Para ilmuwan iklim mengatakan bahwa kematian seperti itu memberikan gambaran sekilas tentang apa yang akan terjadi pada puluhan juta Muslim yang diperkirakan akan menunaikan ibadah haji dalam beberapa dekade mendatang.

"Ibadah haji telah dilaksanakan dengan cara tertentu selama lebih dari 1.000 tahun, dan selalu dalam kondisi iklim yang panas," ujar Carl-Friedrich Schleussner, penasihat ilmiah dari lembaga Jerman Climate Analytics. "Namun... krisis iklim menambah parahnya kondisi iklim".

Selama ibadah haji ke Ka'bah, struktur batu berbentuk kubus di Masjidil Haram, para jemaah melakukan ritual keagamaan seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad kepada para pengikutnya 14 abad yang lalu.

Bagian integral dari ibadah haji, kata Schleussner, seperti ritual mendaki Gunung Arafah, telah menjadi "sangat berbahaya bagi kesehatan manusia."

Situasi akan Memburuk

Waktu pelaksanaan ibadah haji ditentukan oleh tahun lunar, yang membuat ibadah haji mundur 10 hari setiap tahunnya. Meskipun saat ini ibadah haji sedang memasuki musim dingin, namun pada tahun 2040-an ibadah haji akan bertepatan dengan puncak musim panas di Arab Saudi.

"Ini akan menjadi sangat fatal," kata Fahad Saeed, seorang ilmuwan iklim di Climate Analytics yang berbasis di Pakistan.

Kematian akibat suhu panas selama ibadah haji bukanlah hal yang baru, dan telah tercatat sejak tahun 1400-an.

Kurangnya aklimatisasi terhadap suhu yang lebih tinggi, aktivitas fisik yang intens, ruang yang terbuka, dan populasi yang lebih tua membuat para jemaah haji menjadi rentan.

Tahun lalu, lebih dari 2.000 orang menderita stres akibat suhu panas, menurut para pejabat Saudi.

Situasi ini akan menjadi jauh lebih buruk ketika dunia memanas, kata para ilmuwan.

Saeed dan Schleussner menerbitkan sebuah studi tahun 2021 dalam jurnal Environmental Research Letters yang menemukan bahwa jika dunia menghangat 1,5 C (2,7 F) di atas tingkat pra-industri, risiko serangan panas bagi para jamaah haji akan menjadi lima kali lebih besar.

Dunia berada di jalur yang tepat untuk mencapai kenaikan suhu 1,5°C pada tahun 2030-an.

"Orang-orang sangat termotivasi secara religius. Bagi sebagian dari mereka, ini adalah kesempatan sekali seumur hidup," kata Saeed, karena setiap negara hanya mendapat jatah terbatas. "Jika mereka mendapatkan kesempatan, mereka akan melakukannya."

<!--more-->

Intervensi yang Mendinginkan

Pada 2016, Arab Saudi menerbitkan strategi panas yang mencakup pembangunan area teduh, membangun titik air minum setiap 500 meter, dan meningkatkan kapasitas perawatan kesehatan.

Otoritas kesehatan Arab Saudi memperingatkan para jemaah untuk tetap terhidrasi dan menghindari berada di luar ruangan antara pukul 11.00 dan 15.00 selama ibadah haji.

Jamaah haji asal Pakistan, Mustafa, mengatakan bahwa ia harus mendorong ibunya yang berusia 75 tahun di kursi roda. Ketika mereka mencoba untuk beristirahat, mereka diberitahu oleh polisi untuk terus bergerak, katanya.

"Saya heran melihat bahwa tidak ada upaya yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi untuk menyediakan tempat penampungan atau air," kata Mustafa.

Kantor media pemerintah Arab Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Seorang sumber medis Mesir mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah korban tewas terbanyak adalah jamaah haji yang tidak terdaftar secara resmi di otoritas haji dan terpaksa tinggal di jalanan, terpapar panas.

Jamaah haji asal Mesir, Sameh Al-Zayni, mengatakan bahwa ia menerima air dari pihak berwenang Arab Saudi, dan seorang saksi mata Reuters melihat polisi Arab Saudi membagi-bagikan air dan menyemprot kerumunan jamaah haji untuk mendinginkan mereka.

Penyemprotan air hanya efektif pada suhu di bawah sekitar 35 C (95 F), kata para ilmuwan. Jika suhu terlalu tinggi, penyemprotan air tidak membantu dan dapat menambah risiko dalam kondisi lembab ketika orang berjuang untuk melepaskan panas melalui keringat.

REUTERS

Pilihan Editor: Sedikitnya 550 Jemaah Meninggal Selama Ibadah Haji 2024, Mayoritas Warga Mesir

Berita terkait

Arab Saudi Bentuk Aliansi Global untuk Desak Solusi Dua Negara Israel-Palestina

18 jam lalu

Arab Saudi Bentuk Aliansi Global untuk Desak Solusi Dua Negara Israel-Palestina

Arab Saudi telah membentuk aliansi global untuk mendorong solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina

Baca Selengkapnya

Penyelenggaran Haji 2024 Berakhir Tanpa Pertanggungjawaban Menag kepada DPR

22 jam lalu

Penyelenggaran Haji 2024 Berakhir Tanpa Pertanggungjawaban Menag kepada DPR

Padahal, ujar Selly, rapat evaluasi dan pertanggungjawaban haji 2024 penting diketahui untuk menyusun perencanaan ibadah haji 2025.

Baca Selengkapnya

Anggota Pansus Haji Sebut Rekomendasi akan Disampaikan pada Rapat Paripurna 30 September

1 hari lalu

Anggota Pansus Haji Sebut Rekomendasi akan Disampaikan pada Rapat Paripurna 30 September

Cak Imin mengatakan Pansus Haji telah bekerja secara transparan.

Baca Selengkapnya

Kiat Hindari Heat Stroke saat Cuaca Panas dari Dokter Penyakit Dalam

2 hari lalu

Kiat Hindari Heat Stroke saat Cuaca Panas dari Dokter Penyakit Dalam

Pakar menyebut perlunya pengaturan aktivitas untuk menghindari heat stroke atau serangan panas pada saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Tips Jaga Daya Tahan Tubuh Anak saat Cuaca Panas dari Praktisi Kesehatan

2 hari lalu

Tips Jaga Daya Tahan Tubuh Anak saat Cuaca Panas dari Praktisi Kesehatan

Berikut tips menjaga daya tahan tubuh anak saat cuaca panas dari praktisi kesehatan agar tak mudah sakit.

Baca Selengkapnya

Saran Dermatolog untuk Cegah Penyakit Kulit saat Cuaca Panas

2 hari lalu

Saran Dermatolog untuk Cegah Penyakit Kulit saat Cuaca Panas

Beberapa penyakit kulit yang sering muncul saat cuaca panas di antaranya biang keringat, panu, dan infeksi jamur. Begini pencegahannya.

Baca Selengkapnya

Ketua Pansus Haji Bicara Peluang Proses Hukum Pelanggaran Penyelenggaraan Haji

3 hari lalu

Ketua Pansus Haji Bicara Peluang Proses Hukum Pelanggaran Penyelenggaraan Haji

Temuan Pansus Haji tentang dugaan pelanggaran penyelenggaraan haji 2024 berpeluang diusut oleh penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Pansus Haji Lanjutkan Rapat Bahas Rekomendasi dan Kesimpulan Siang Ini

4 hari lalu

Pansus Haji Lanjutkan Rapat Bahas Rekomendasi dan Kesimpulan Siang Ini

Pansus Haji DPR akan melanjutkan rapat internal hari ini pukul 9.30 untuk membahas rekomendasi dan kesimpulan atas temuan pelanggaran dalam penyelenggaraan haji 2024.

Baca Selengkapnya

Berpisah dari Al Nassr, Simak Perjalanan Karier Pelatih Luis Castro

8 hari lalu

Berpisah dari Al Nassr, Simak Perjalanan Karier Pelatih Luis Castro

Al Nassr telah mengumumkan Luis Castro hengkang dari jabatannya sebagai pelatih klub Arab Saudi itu

Baca Selengkapnya

4 Destinasi Wisata di Arab Saudi, dari Kota Tua hingga Laut Merah

8 hari lalu

4 Destinasi Wisata di Arab Saudi, dari Kota Tua hingga Laut Merah

Wisatawan bisa menjelajahi lorong-lorong kuno, menyeruput kopi Arab asli, atau menyelami petualangan bawah laut di Laut Merah di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya