Komisi Penyelidikan PBB Sebut Israel Lakukan Kejahatan terhadap Kemanusiaan di Gaza

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 20 Juni 2024 13:59 WIB

Seorang pria mengevakuasi pasien rumah sakit Kamal Adwan menyusul serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, 21 Mei 2024. REUTERS/Osama Abu Rabee

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Wilayah Pendudukan Palestina menyimpulkan bahwa pemerintah Israel dan Hamas sama-sama bertanggung jawab atas kejahatan perang selama pertempuran di Gaza yang dimulai pada Oktober 2023.

Meski demikian, laporan komisi tersebut menemukan hanya Israel yang melakukan pelanggaran paling serius menurut hukum internasional, yakni kejahatan terhadap kemanusiaan.

Hal tersebut disampaikan oleh komisi dalam dialog interaktif bersama Dewan Hak Asasi Manusia PBB beserta perwakilan dari Israel dan Palestina pada Rabu, 19 Juni 2024. Ketua komisi, Navi Pillay, mengatakan mereka telah melakukan dua penyelidikan secara paralel sejak 7 Oktober 2023, yaitu terhadap serangan Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya di Israel pada 7 – 8 Oktober, dan terhadap operasi militer Israel di Gaza antara 7 Oktober – 31 Desember.

Sehubungan dengan serangan Israel di Gaza, komisi menyimpulkan bahwa Israel bertanggung jawab atas kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan serta pelanggaran hukum humaniter dan HAM internasional. Sementara perihal serbuan di Israel, komisi menyimpulkan Hamas dan kelompok-kelompok bersenjata Palestina lainnya bertanggung jawab atas kejahatan perang.

Komisi tersebut mengatakan kedua belah pihak bertanggung jawab atas kekerasan seksual. Mereka menemukan adanya tindak kekerasan seksual dan berbasis gender oleh pasukan Israel untuk mempermalukan komunitas Palestina, dan pola kekerasan seksual khususnya terhadap perempuan Israel oleh pelaku asal Palestina.

Pillay mengatakan skala kerugian warga sipil Palestina dalam konflik ini sama dengan “pemusnahan”, dan bahwa para pelaku pelanggaran harus dimintai pertanggungjawaban.

“Kami menemukan bahwa banyaknya korban warga sipil di Gaza dan kerusakan luas terhadap obyek-obyek dan infrastruktur sipil adalah hasil yang tak terelakkan dari strategi yang disengaja untuk menimbulkan kerusakan maksimal,” kata mantan petinggi HAM PBB dan hakim asal Afrika Selatan tersebut.

Secara terpisah, kantor HAM PBB (OHCHR) mengatakan pada hari yang sama bahwa pasukan Israel mungkin telah berulang kali melanggar hukum perang dan gagal membedakan antara warga sipil dan pejuang di Gaza.

Dalam laporan mengenai enam serangan Israel yang mematikan, OHCHR mengatakan pasukan Israel “mungkin secara sistematis melanggar prinsip pembedaan, proporsionalitas, dan kewaspadaan dalam melakukan serangan”.

“Persyaratan untuk memilih cara dan metode peperangan yang menghindari atau setidaknya meminimalkan kerugian sipil tampaknya terus-menerus dilanggar dalam kampanye pengeboman Israel,” kata Komisioner Tinggi HAM PBB Volker Turk.

Misi permanen Israel untuk PBB di Jenewa menyebut OHCHR “cacat secara faktual, hukum, dan metodologis”. “Karena OHCHR hanya mempunyai gambaran faktual yang parsial, setiap upaya untuk mencapai kesimpulan hukum pada dasarnya cacat,” kata misi tersebut.

Laporan OHCHR merinci enam insiden yang terjadi antara 7 Oktober dan 2 Desember, yang memungkinkan mereka menilai jenis senjata, cara dan metode yang digunakan Israel dalam serangan-serangan tersebut.

“Kami merasa penting untuk mempublikasikan laporan ini sekarang, terutama karena kasus beberapa serangan ini sudah delapan bulan berlalu, dan kami belum melihat adanya investigasi yang kredibel dan transparan,” kata juru bicara OHCHR Ravina Shamdasani.

Dia menambahkan bahwa jika tidak ada investigasi yang transparan, maka diperlukan tindakan internasional dalam hal ini.

Pillay juga turut mengecam metode serangan militer Israel di Gaza, dengan mengatakan bahwa penggunaan senjata berat di wilayah padat penduduk termasuk serangan yang “disengaja dan langsung terhadap penduduk sipil”.

Chris Sidoti, anggota komisi penyelidikan PBB yang dikepalai Pillay, mengatakan kepada wartawan bahwa temuan mereka – yang dibagikan kepada Mahkamah Pidana Internasional (ICC) – menunjukkan bahwa Israel adalah “salah satu tentara paling kriminal di dunia”.

Sidoti mengatakan penyelidikan tersebut, yang bertujuan untuk menyelidiki perlakuan terhadap sandera serta ribuan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, sejauh ini dihalangi oleh Israel.
“Bukannya ada kerja sama, yang kami temui justru hambatan,” ujarnya.

REUTERS: Israel Bunuh Puluhan Warga Palestina di Berbagai Wilayah Gaza, Beberapa Sedang Antre Bantuan

Berita terkait

Benjamin Netanyahu Mengutuk Iran di Sidang Umum PBB

2 jam lalu

Benjamin Netanyahu Mengutuk Iran di Sidang Umum PBB

Benjamin Netanyahu beralasan serangan yang dilakukannya pada Hizbullah di Lebanon adalah bentuk pertahanan.

Baca Selengkapnya

1.500 Orang Tewas akibat Serangan Israel, PBB: Lebanon Alami Kekerasan Paling Mematikan dalam Beberapa Dekade

5 jam lalu

1.500 Orang Tewas akibat Serangan Israel, PBB: Lebanon Alami Kekerasan Paling Mematikan dalam Beberapa Dekade

Koordinator Kemanusiaan PBB, Imran Riza, mengatakan Lebanon telah mengalami beberapa kekerasan paling mematikan dalam beberapa minggu terakhir

Baca Selengkapnya

Jepang akan Kerahkan Pesawat Militer untuk Evakuasi Warga dari Lebanon

6 jam lalu

Jepang akan Kerahkan Pesawat Militer untuk Evakuasi Warga dari Lebanon

Jepang mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon dan memutuskan untuk mempersiapkan penerbangan militer untuk kemungkinan evakuasi

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 27 September 2024 diawali peringatan Putin bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika diserang

Baca Selengkapnya

Mantan Jenderal: Israel akan Runtuh jika Perang Gaza Berlanjut Setahun Lagi

11 jam lalu

Mantan Jenderal: Israel akan Runtuh jika Perang Gaza Berlanjut Setahun Lagi

Pensiunan jenderal Israel memperingatkan bahwa jika perang Gaza berlanjut selama satu tahun lagi dan konflik meluas, Israel akan runtuh.

Baca Selengkapnya

Netanyahu: Israel Berperang demi 'Mempertahankan Kelangsungan Hidup'

13 jam lalu

Netanyahu: Israel Berperang demi 'Mempertahankan Kelangsungan Hidup'

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk melanjutkan serangan Israel terhadap para pejuang yang didukung Iran di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB, Delegasi Turki Walk Out

15 jam lalu

Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB, Delegasi Turki Walk Out

Delegasi Turki, dipimpin oleh perwakilan tetap PBB Duta Besar Ahmet Yildiz, meninggalkan aula sebelum Netanyahu tiba di podium

Baca Selengkapnya

Hamas Desak Para Pemimpin Dunia Walk Out saat Netanyahu Berpidato di PBB

15 jam lalu

Hamas Desak Para Pemimpin Dunia Walk Out saat Netanyahu Berpidato di PBB

Hamas mendesak para pemimpin negara yang hadir dalam Sidang Majelis Umum PBB untuk walk out pada pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Dukung Palestina, 200 Serikat Pekerja Spanyol Gelar Aksi Mogok

15 jam lalu

Dukung Palestina, 200 Serikat Pekerja Spanyol Gelar Aksi Mogok

Aksi mogok untuk mendung Palestina ini terbesar yang pernah dilakukan serikat-serikat buruh Spanyol

Baca Selengkapnya

Israel Perangi Dua Musuh Sekaligus, Hamas dan Hizbullah, dengan Taktik Sama

16 jam lalu

Israel Perangi Dua Musuh Sekaligus, Hamas dan Hizbullah, dengan Taktik Sama

Israel menggunakan taktik yang sama saat memerangi Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon.

Baca Selengkapnya